Jaya: Arinal Itu Calon Gubernur Idaman

img
Arinal Djunaedi (H-Momen)

Haianmomentum-- Ketua DPD Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi dinilai paling pas menjadi Gubernur Lampung periode 2019-2024.

 

Alasannya, sosok mantan birokrat itu lahir dari keluarga petani yang tentu akan memikirkan nasib kaumnya.

 

Pendapat itu dikatakan Ketua Jaringan Arinal Berkarya (Jaya) Ali Imron kepada harianmomentum.com, Selasa (11/07/17).

 

Menurut Imron, saat ini mayoritas masyarakat Lampung menginginkan pemimpin baru untuk memajukan daerah.

 

Terbukti, akhir April lalu, Lembaga Survey Kuadran menyatakan 67,50 persen masyarakat menginginkan gubernur baru. 

 

Dari 400 responden, hanya 17% responden yang menjawab tidak, 15,50% responden belum memutuskan, dan sisanya tidak menjawab.

 

“Artinya, rakyat Lampung saat ini butuh gubernur baru. Nah, Arinal adalah sosok yang pas untuk jadi itu,” kata Imron.

 

Menurut Imron, pengalaman birokrasi dan disiplin ilmu Arinal bisa mengantarkan kesejahteraan bagi masyarakat Lampung kedepan.

 

Dia birokrat yang meniti karir dari bawah sampai mencapai puncak tertinggi jabatan birokrasi di Lampung, yakni sekda Provinsi Lampung. Hal itu sudah menunjukan bukti dedikasi dan amanah.

 

Latarbelakangnya sebagai anak petani, sarjana pertanian, dan sempat lama menangani pertanian daerah ini menjadi modal besar visi dan misinya kelak jadi gubernur. 

 

“Dia paham betul tentang daerahnya,” kata Imron.

 

Pada setiap kesempatan di depan masyarakat, ketika memperkenalkan diri dan memohon dukungan masyarakat Lampung lewat wayangan, Arinal Djunaidi bilang akan merobek ijazahnya jika tak dapat membangun pertanian Lampung. 

 

“Saya robek ijazah saya jika tak bisa membangun pertanian,” kata Arinal dalam setiap kesempatan.

 

Sebagai birokrat, Arinal hanya melaksanakan tugas sebaik mungkin, tidak dapat membuat kebijakan sendiri. Dia bersyukur berhasil mengemban tugas tersebut hingga purnatugas. Sekarang, saatnya memenuhi harapan masyarakat.

 

“Jika masyarakat menghendaki jadi gubernur, saya akan mengeluarkan kebijakan yang prorakyat, baik di sektor pertanian maupun sektor-sektor lainnya,” katanya. 

 

Dijelaskannya, sektor pertanian dan perkebunan membutuhkan industrialisasi juga.

 

“Harga hasil pertanian dan perkebunan kerap nyungsep karena adanya kelemahan di sektor industri,” katanya. Lampung membutuhkan sentuhan industrialisasi dalam agrobisnisnya, ujar alumni Fakultas Pertanian Universitas Lampung itu. (AP)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos