MOMENTUM, Bandarlampung--Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan menghadirkan Kepala Subdirektorat Penalaran dan Kreativitas Mahasiswa Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti).
Kegiatan itu dilaksanakan di Aula Rektorat Lantai III Gedung
Alfian Husin, Senin (2-12-2019).
Workshop tak hanya diikuti oleh mahasiswa/i tetapi juga dihadiri
oleh dosen yang akan menjadi pendamping PKM. Materi disampaikan langsung oleh
Kepala Kepala Subdirektorat Penalaran dan Kreativitas Mahasiswa Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) selama kurang lebih 90
menit.
Wakil Rektor 3 IIB Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., M.M.,
mengatakan PKM ini sangat penting untuk mengembangkan diri mahasiswa/i. “Pak
Rektor sangat mengapresiasi kegiatan ini. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi mahasiswa semua,” ucapnya.
Di Era Digital ini mahasiswa dituntut kreatif untuk melakukan
inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan. “Karena dengan kreativitas dapat
menghasilkan hal yang baik dan menjadi sebuah materi. Dari ilmu yang didapat di
kampus dapat tercipta kreativitas yang berguna bagi masyarakat,” tuturnya.
Muprihan —biasa dia disapa— menerangkan bahwa IIB Darmajaya sangat
mendukung kegiatan yang bermanfaat dan bertujuan dalam peningkatan kemampuan
akademis maupun nonakademis. “Kampus tercinta ini memberikan ruang yang besar
untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa,” imbuhnya.
Kepala
Subdirektorat Penalaran dan Kreativitas Mahasiswa Dr. Misbah Fikrianto, M.M.,
M.Si mengatakan dalam PKM 2020 terdapat delapan bidang. “PKM Penelitian, PKM
Pengabdian Masyarakat, PKM Kewirausahaan, PKM Teknologi, PKM Karsa Cipta, PKM
Artikel Ilmiah, PKM Gagasan Tertulis, dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif.
Semuanya terdapat di buku panduan PKM 2020,” ucapnya.
Misbah –biasa dia disapa – menuturkan untuk pendaftaran PKM telah
dibuka sejak 20 November hingga 25 Desember 2019. “PKM tahun 2020 akan berbasis
kepada kualitas dan mengikuti Revolusi Industri 4.0. PKM ini bertujuan umum
untuk meningkatkan kreatif, inovatif, visioner, solutif, dan mandiri,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa alasan proposal PKM tertolak. “Yang
paling banyak dikarenakan mengumpulkan ataupun submit saat deadline. Ini
membuat sistem menjadi penuh dan tidak tersubmit,” kata dia.
Sementara Dosen Kewirausahaan IIB Darmajaya, M. Ariza Eka
Yusendra, S.P., M.M., mengatakan proposal PKM tidak harus bidang kewirausahaan.
“Selama ini mahasiswa/i sangat terpaku pada kewirausahaan karena dari tulisan
dan teknologi juga bisa. Seperti mahasiswa/i Sistem Komputer dan Teknik
Komputer juga dari rancangan alatnya,” ungkapnya.
Seperti yang disampaikan dari Kementerian melalui Subdirektorat
bahwa PKM tahun 2020 akan melakukan pemerataan tidak hanya dikuasai oleh satu
daerah. “Jadi mahasiswa/i yang diterima proposal PKMnya akan diberikan reward.
Sebelumnya juga dari mahasiswa Darmajaya ada yang ikut merintis salah satu PKM
dengan mendapatkan pendanaan hingga saat ini satu miliar,” pungkasnya.(red)
Editor: Harian Momentum