MOMENTUM, Metro--Tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Kota Metro, Sabtu (7-12-2019).
Kunjungan Ni Made Permata Laksmi dan Widyawati Tjahjadi dari Kemenkes dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI Rini --mewakili RSCM, untuk melihat program Asuhan Terpadu Klinik Tumbuh Kembang (Aster Kumbang) di RSUD Metro.
Program ini untuk menangani anak-anak di Kota Metro dan sekitarnya yang mengalami gangguan pada masa tumbuh kembangnya.
"Program ini bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Metro. Karena anak-anak di Kota Metro yang mengalami gangguan tumbuh kembang cukup banyak," ujar Direktur RSUD Jend. A. Yani, Trestyawaty Tondi Nasution.
Dikatakannya, program ini merupakan kolaborasi antara dokter anak, dokter spesialis rehab medik, fisioterapi, terapi wicara dan dokter lainya.
"Anak-anak yang mengalami gangguan dalam fase tumbuh kembang itu perlu diterapi dan dilatih, seperti misalnya bicaranya, motoriknya agar mereka bisa sembuh dan bisa mandiri. Maka itulah program ini kita luncurkan," katanya.
Pada 2020, RSUD Jend. A. Yani akan melakukan pendampingan kepada orang tua anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang. Yakni, melalui program Mandiri Asuhan Ahmad Yani (Madani).
"Jadi ini home program. Asuhan dari RS Ahmad Yani yang melatih orang tua dari anak-anak yang mengalami gangguan dalam fase tumbuh kembangnya supaya orang tua di rumah bisa menstimulasi anak-anaknya secara terus menerus dan setiap tiga-enam bulan sekali akan dievaluasi oleh tim Aster Kumbang ini," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data bayi yang dirawat di Perinatologi selama Januari sampai November 2019 terdapat 150 bayi yang memerlukan penanganan dalam tumbuh kembangnya.
"Tahun kemarin itu ada kendala dokter rehab medik kita belum punya. Nah bulan November ini dokter rehab medik yang merupakan PNS kota Metro sudah selesai sekolahnya. Mudah-mudahan ke depan bisa kita dorong lagi agar program ini terus berkembang" katanya. (pie).
Editor: Harian Momentum