MOMENTUM, Kotaagung--Tiga pekon atau desa terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang terjadi di Kabupaten Tanggamus.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Harianmomentum.com, Kamis (9-1-2020) malam, Pekon Waykerap, Pekon Sedayu dan Pekon Pardawaras Kecamatan Semaka menjadi wilayah yang terdampak paling serius.
Bencana tanah longsor yang terjadi di Jalan Lintas Barat Pekon Sedayu meliputi Simpang Sedayu dan Simpang Pemancingan. Banjir dan tanah longsor menyebabkan arus lalu lintas kendaraan di jalan tersebut lumpuh total.
Baca Juga :Jalinbar Putus Dihantam Banjir dan Tanah Longsor
“Tim URC dan Basarnas sedang turun melakukan peninjauan. Ini sekda didampingi kepala BPBD siaga memantau perkembangan langsung di alat pusdal Ops BPBD Tanggamus,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus Iyen Mulyani, Kamis (9-1).
Untuk kerugian dan jumlah rumah yang terdampak musibah belum dapat diperkirakan karena petugas masih siaga di lokasi kejadian.
Sobri warga setempat mengatakan, hujan lebat menguyur Kecamatan Semaka sekitar pukul 15:30 WIB.
"Hujan sejak sore membuat air Way Semaka meluap dan mengenangi jalan raya hingga permukiman warga," kata Sobri.
Dia mengatakan, tangul penahan air yang ada di Pekon Waykerap Mulangmaya, dan Waykerap Bandingagung jebol. Akibatnya air meluap dan merendam rumah warga. Ketinggian air mencapai lutut hingga pingang orang dewasa.
“Tidak korban jiwa dalam musibah ini. Sampai saat ini hujan masih turun dengan intensitas sedang," katanya.
Warga Pekon Mulangmaya Marwan mengatakan, di sini sudah menjadi langanan banjir.
"Kalau hujan dengan intensitas tingi pasti banjir, karena secara geografis pekon kami berada di dataran rendah. Ini diperparah dengan jebolnya kedua tangul penahan air tersebut," ucapnya.
Dia mengatakan, sebagian warga yang rumahnya terendam banjir, mengungsi ke rumah kerabat masing-masing. Sebagian lagi bertahan dan bergotong royong membersihkan sampah-sampah yang menyumbat di aliran air.
“Listrik masih dipadamkan PLN karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya. (glh)
Editor: Harian Momentum