MOMENTUM, Bandarlampung--Raden Muhammad Ismail punya gagasan tersendiri dalam mendukung program pemberantasan narkoba di Provinsi Lampung.

Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung dari Fraksi Demokrat itu berencana membuat kampung anti narkoba.

Desa Candimas, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan yang dipilihnya sebagai desa percontohan.

Di desa itu, nantinya setiap rumah akan dibuat grafiti bertuliskan larangan atau penegasan untuk menjauhi narkoba. 

"Kita buat model, dusun atau desa anti narkoba. Wacananya sampai pada penulisan grafiti di setiap rumah. Akan saya arahkan dan saya bina sampai ke situ. Sementara ini untuk percontohan satu desa dulu," kata Raden Muhammad Ismail kepada harianmomentum.com, Selasa (4-2-2020).

Menurut Raden Muhammad Ismail, wacana itu sebenarnya sudah lama ada dibenaknya. Sebab dia melihat banyaknya persoalan narkoba di wilayah provinsi setempat.

Keinginannya tersebut kembali menggelora pasca dia melaksanakan sosialisasi peraturan daerah (sosper) di kawasan setempat, Desa Candimas, belum lama ini.

"Kalau setiap rumah di desa percontohan ini mengikhlaskan dindingnya 2-3 meter buat grafiti anti narkoba, ditunjang dengan kegiatan olahraga dan keagamaan di wilayah setempat, mudah-mudahan penyalahgunaan narkoba bisa diminimalisir," jelasnya.

Berawal dari satu desa, dia berharap bisa menyebar ke desa-desa lainnya. "Kalau sudah terlaksana, mudah-mudahan bisa menjadi contoh untuk ke desa-desa yang lain," harapnya.

Menurut dia, wacana itu akan terealisasi tidak lama lagi. Saat ini, penduduk di Desa Candimas sedang merundingkannya. "Kalau mereka semua sudah setuju, kita siap bergerak," ujarnya.

Soal dana, Raden Muhammad Ismail rela merogoh koceknya sendiri. 

"Saya punya falsafah bekerja dulu baru kita nikmati hasilnya. Falsafah itu saya sampaikan kepada konstituen saya dan kepada stake holder yang bisa menerima saya," ungkapnya.(acw)