Warga Minta Program Bedah Rumah ke Yusuf Kohar

img
Yusuf Kohar saat menyalami janda yang minta bantuan bedah rumah. Foto: acw

MOMENTUM, Bandarlampung--Perjalanan Wakil Walikota Bandarlampung, M Yusuf Kohar, bersilaturahmi dan menyerap aspirasi warga sudah sampai pada titik ke-28. Maksudnya, sudah 28 kelurahan yang disinggahinya.

Kali ini, bakal calon walikota setempat itu menyambangi warga Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Wayhalim, Jumat sore (7-2-2020).

Keluhan warga setempat tidak jauh berbeda dengan keluhan warga di kelurahan lain. Masih seputar PKH, pendidikan, kesehatan, dan beberapa permasalahan menyangkut pelayanan publik lainnya. 

Tetapi kali ini ada keluhan warga yang tak biasa. Seorang ibu-ibu paruh baya meminta agar rumahnya yang mau rubuh mendapat bantuan dari pemerintah kita setempat. Bisa berupa bedah rumah atau bantuan sosial lainnya.


"Rumah saya itu sudah mau rubuh. Tapi tidak ada yang nolongin pak," keluh wanita berhijab yang kabarnya janda tersebut.

Wanita itu pun mengaku tidak mendapat Program Keluarga Harapan (PKH), mapun beras sejahtera (rastra) yang merupakan bantuan sosial pemerintah. "Saya tidak dapat (PKH dan Rastra)," jawabnya saat ditanya Yusuf Kohar.

Menyikapi persoalan tersebut, Yusuf Kohar belum bisa berbuat apa-apa. Sebab, dia hanyalah wakil walikota yang selama ini tidak diberdayakan oleh sang walikota.

Namun Yusuf memberikan suatu harapan, jika kelak dia terpilih menjadi walikota setempat. 

"Kalau saya jadi walikota, kita jemput program-program di pusat. Termasuk program bedah rumah. Sebab di Bandarlampung ini banyak warga yang butuh direhab rumahnya," jelasnya.

Menurut Yusuf, saat ini pemerintah kota setempat kurang respon dengan bantuan dari pemerintah pusat. "Padahal di pusat itu ada banyak bantuan," ujarnya.

Yusuf menyebut, beberapa kabupaten lain, seperti Mesuji telah mendapat bantuan bedah rumah dari pusat yang jumlahnya ratusan. 

Di Lampung Utara juga seperti itu. Bahkan sampai 1000 lebih rumah yang mendapat program bedah rumah. 

"Kepala daerahnya memang peka dan menyambut program dari pusat itu. Tapi di Bandarlampung ini belum," paparnya.

Lebih lanjut Yusuf pun menegaskan agar para camat dan lurah peka terhadap keluh dan kesah warganya. 

"Ini tugas camat dan lurah. Mendata warganya yang kurang mampu. Tapi faktanya, seperti ibu ini, malah tidak dapat bantuan sosial. PKH atau Rastra pun tidak," katanya.(acw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos