MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien terjangkit virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Bandarlampung Edwin Rusli mengatakan, kebutuhan APD untuk tenaga medis masih sangat terbatas. "Masih susah nyarinya serta harganya juga mahal," kata Edwin pada Harianmomentum.com, Jumat (3-4-2020).
Untuk mengatasi keterbatasan APD itu, dinkes mengimbau rumah sakit lebih hemat dalam menggunakan APD. "Penggunaan APD dihemat karena belum tentu pasien yang berobat ke rumah sakit, semua mengidap covid-19," imbaunya.
Menurut dia, penanganan pasien positif terinfeksi covid-19, harus mengikuti prosedur tetap (protap).
"Kalau penanganan pasien covid-19 memang harus menggunakan APD lengkap, tetapi jika menangani pasien yang mengidap penyakit biasa cukup menggunakan sarung tangan dan masker," terangnya. (**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum