MOMENTUM, Bandarlampung--Pandemi covid-19, sepertinya belum terlalu berpengaruh tehadap transaksi jual beli pada sejumlah pasar tradisional di Kota Bandarlampung.
Pantauan Harianmomentum sehari menjelang bulan Ramadhan, sejumlah pasar tradisonal di kota berjuluk Tapis Berseri itu padat dikunjungi masyarakat. Bahkan, kepadatan pengunjung pasar meningkat di banding hari-hari sebelumnya.
"Namanya juga mau nyambut bulan puasa, pasti banyak kebutuhan yang harus dibeli di pasar," kata Neni (30) warga Gedongair, yang ditemui Harianmomentum.com di Pasar Gintung, Bandarlampung.
Sutin (50) pedagamg ayam potong di pasar tersebut mengatakan, omset penjualanya meningkat sekitar 70 persen di banding hari biasa.
"Alhamdulillah laris, hampir habis. Sehari sebelum puasa itukan istilahnya prepekan. Jadi memang biasanya banyak yang belanja. Terutama ayam buat lauk sahur," kata Sutin.
Menurut dia, sejak tiga hari terakhir harga daging ayam potong naik Rp3 ribu. Dari Rp16.200 menjadi Rp19.200 per kilogram.
"Perpotong rata-rata berat 2,5 kilogram, kita jual Rp48 ribu. Alhamdulillah laku seratus ekor ayam potong. Padahal biasanya cuma 30 ekor," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Yuli (30) pedagang daging ayam potong di Pasar Tugu Bandarlampung.
" Alahmdulillah, laku 30 ekor hari ini. Kalau keuntunganya dapatlah sekitar Rp500 ribu. Hari biasa mah, paling cuma Rp200 ribu," kata Yuli
Untuk harga kebutuhan pokok lainya, seperti beras dan minyak goreng masih tetap normal. "Harga beras, minyak goreng, tepung terigu masih normal," kata Basir pedagang sembako di Pasar Tugu. (**)
Laporan: Rifat Arif
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum