Ribuan Ekor Burung Liar Gagal Diselundupkan ke Jawa

img
Ilustrasi. Foto. Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung--Sekitar 67 ribu ekor berbagai jenis burung liar yang akan diselundupkan dari Sumatera ke Jawa berhasil digagagalkan dalam dua tahun terakhir.

Penyitaan dan penegakan hukum kepada penyelundup tersebut, menurut Direktur Eksekutif Flight Protecting Indonesia's Birds --organisasi perlindungan burung, Marison Guciano, telah mengurangi ancaman terhadap populasi burung.

"Ini tentu berita baik dan menunjukkan kinerja positif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Karantina Pertanian dan Kepolisian untuk menyelamatkan burung liar dari kepunahan,” ujar Marison Guciano, melalui rilis yang diterima harianmomentum.com, Sabtu (30-5-2020).

Marison menyebutkan dalam dua tahun terakhir (2018-2019) terdapat 80 kasus upaya penyelundupan 67 ribu burung liar Sumatera yang digagalkan petugas. Sebagian besar digagalkan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. 

Selain itu, petugas menggagalkan upaya penyelundupan burung di Riau, Jambi, Bangka, Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Pelabuhan Merak, Banten.

Jenis burung yang sering diselundupkan diantaranya prenjak (Orthotomus ruficeps), Pleci (Zosterops simplex), Cucak ranting (Blue-winged Leafbird), poksay hitam (Garrulax chinensis), Poksay Sumatera (Garrulax bicolor), burung madu (Leptocoma brasiliana), dan Cucak ijo (Greater green leafbird).

Menurut dia, populasi burung liar Sumatera makin kritis akibat perdagangan satwa liar. Jutaan burung dicuri dari habitat alamnya di Sumatera untuk memenuhi permintaan pasar burung, terutama di Pulau Jawa.

Lampung, Jambi, Sumatera Selatan dan Medan disebutkan sebagai transit dari rute penyelundupan burung liar dari Sumatera ke Jawa.

“Ada ratusan pedagang di Sumatera yang menjadi bagian dari mafia penyelundupan burung liar Sumatera ke Jawa. Mereka bekerja secara senyap, sangat rapi dan sistematis,” tutur Marison.

Burung liar Sumatera diselundupkan ke Jawa, kata dia, dominan melalui jalur darat dengan pintu keluar melalui Pelabuhan Bakauheni. Sementara itu jalur udara juga digunakan penyelundup dengan memanfaatkan celah dari lemahnya pengawasan di beberapa bandara di Sumatera.

Dia melanjutkan, masifnya perburuan dan penyelundupan burung liar dari Sumatera ke Jawa telah mengakibatkan menurunnya populasi mereka di habitat alaminya.

"Beberapa jenis burung bahkan sudah sulit dijumpai di habitat alaminya. Ini tentu sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk pada ekosistem karena burung burung ini berfungsi membantu regenerasi tanaman dan menyeimbangkan mata rantai makanan," pungkasnya.

Laporan: Ira/Rls.

Editor: M Furqon.






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos