Rakata: Kinerja Ridho Jeblok, Kepuasan Masyarakat Anjlok

img
Minimnya ketersediaan lapangan kerja menjadi faktor utama anjloknya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur Lampung Ridho Ficardo. Foto: Net

Harianmomentum—Hasil survei Rakata Institute yang dirilis di Hotel Horison Bandarlampung, Selasa (8/8) malam, menunjukkan rendahnya tingkat kepuasan masyarakat pada kinerja Gubernur Lampung Ridho Ficardo, yakni hanya 40,17 persen. 

 

Manager Riset Rakata Institute Yuli Harmoko mengungkapkan, ketersediaan lapangan kerja menjadi faktor utama anjloknya tingkat kepuasan masyarakat terhadap calon petahana yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Lampung itu.

 

Yuli menjelaskan, dari 600 responden yang disurvei, 16,33 persen diantaranya menyatakan berhasil dalam menciptakan lapangan pekerjaan. 

 

Sedangkan, 59,50 persen mengatakan tidak berhasil atau jeblok, dan 24,17 persen tidak menjawab. 

 

"Ini membuktikan bahwa kinerja gubernur dalam menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran sangat kurang," jelas Yuli.

 

Selain itu, keberhasilan pemerintah dalam mengatasi masalah listrik dan kriminalitas masih sangat kurang. 

 

"Ketidak berhasilan Gubernur mengatasi masalah listrik mencapai 50,67 persen, dan masalah kriminalitas 48,50 persen," tambahnya.

 

Sedangkan, lanjut dia, masyarakat menilai keberhasil gubernur hanya dalam menyedikan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

 

"Untuk keberhasilan dalam menyediakan pendidikan yang terjangkau memang sangat tinggi yakni 68,17 persen dan pelayanan kesehatan yang terjangkau mencapai 70,17 persen," jelasnya.

 

Kendati demikian, ia meyakini, ketersediaan lapangan pekerjaan, listrik dan kriminalitas menjadi penyebab utama, rendahnya kepuasan masyarakat terhadap Gubernur Lampung. 

 

"Ini merupakan masalah besar yang gagal diselesaikan oleh Ridho, sehingga menyebabkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerjanya yang mencapai 42,50 persen," tuturnya.

 

Sedangkan, untuk tingkat kepuasan masyarakat hanya 40,17 persen dan sisanya 17,33 persen tidak menjawab. 

 

"Jadi tingkat kepuasan masyarakat lebih rendah dibandingkan ketidakpuasannya. Itu akan menjadi peluang besar bagi para calon gubernur baru, untuk menggantikan petahana," jelasnya. 

 

Yuli menambahkan, ada juga isu-isu yang terus muncul sehingga melemahkan basis suara petahana.


(BacaRakata Institute: Lampung Dipimpin Gubernur Baru) 

 

"Atas dasar itulah kami memprediksi, petahana akan digantikan oleh salah satu antara Mustafa, Herman HN dan Arinal Djunaidi," tandasnya. (adw)

 

 






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos