Harianmomentum--Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) menyebut DPR sebagai parlemen paling terbuka di antara negara Asia Tenggara (Asean). GIZ merupakan sebuah penyedia jasa pengembangan teknologi untuk Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Hal ini dinyatakan Koordinator GIZ Bernardo R. Agawin
saat menjadi narasumber AIPA Connect Roadshow yang diselenggarakan Biro Kerja
Sama Antar Parlemen Sekretariat Jenderal DPR RI bekerjasama dengan Sekretariat
AIPA di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/8).
Dalam studi yang dilakukan pemerintah Jerman,
Bernard menyampaikan Parlemen Indonesia menempati urutan pertama kategori
parlemen tertransparan di antara parlemen negara kawasan. Sebab, dalam
praktiknya, parlemen Indonesia sangat terbuka kepada stakeholdersnya.
“Kami mengukur bagaimana aspek transparansi
dalam proses penganggaran, kami melakukan studi, dan ternyata Indonesia
peringkat teratas karena memiliki praktik yang sangat terbuka, transparan
kepada stakeholdersnya,” jelas pria asal Filipina ini.
Lebih lanjut, menurutnya, hal ini juga didukung
dengan keterbukaan DPR RI terhadap perkembangan teknologi informasi.
“Misalnya DPR punya media online dan TV
Parlemen, sehingga masyarakat bisa mencermati apa yang sedang dibahas dan ke
arah mana politik anggaran diarahkan,” sambungnya.
Tujuan diadakannya AIPA Connect Roadshow ini
sejalan dengan keinginan untuk mengintegrasikan negara Asean. Melalui AIPA
Connect, sebagai platform elektronik, akan memfasilitasi jalur komunikasi bagi
user untuk memungkinkan pengguna belajar dan berbagi informasi. Sebagaimana
tujuan AIPA untuk menggagas Asean Connectivity pada tahun 2025.
Hal senada diungkapkan Biro KSAP Endah Tjahjani
Dwirini R., konektivitas menjadi hal yang signifikan, khususnya dengan
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurutnya, platform AIPA
Connect akan mempermudah tukar-menukar informasi. Tidak hanya tentang produk
legislasi, tetapi jauh ke depan, masing-masing bisa mempelajari sistem parlemen
tiap-tiap negara kawasan.
“Sebab itu, acara ini dihadiri teman-teman
peneliti, Karena mereka sering terkendala mendapatkan bahan saat
melakukan penelitian. Nah, dengan AIPA Connect, kita punya koneksi ke semua
parlemen, sehingga bisa mempermudah kajian bagi peneliti dan tenaga ahli,"
ungkap Endah.(ian/rmol)
Editor: Harian Momentum