Tol Trans Sumatera Tidak Layak Secara Finansial

img
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

MOMENTUM, Bandarlampung--Ternyata Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) secara finansial tidak layak.

Bahkan, itu menjadi kendala terbesar pembangunan JTTS tersebut.

Selain itu, ada pula masalah pembebasan lahan. Meski dapat diselesaikan dengan koordinasi berbagai pihak.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Hilda Savitri seperti dilansir Tempo.co dalam diskusi virtual, Sabtu (11-7-2020).

Menurutnya, kendala terbesar JTTS, yaitu proyek tidak layak secara finansial.

"Kendala terbesar dari proyek JTTS ini yang menjadi background kenapa Hutama Karya ditugaskan adalah karena proyek ini tidak layak secara finansial," kata Hilda.

Menurutnya, hal itu karena traffic yang ada di Jalan Tol Trans Sumatera ini berada jauh di bawah minimum traffic yang secara komersial. Dia mengatakan tol layak secara komersial jika volume trafficnya sekitar 25 ribu. Sementara yang ada saat ini semua di bawah 15 ribu bahkan sampai di bawah 10 ribu per hari.

Selain itu, kendala pembebasan lahan tetap menjadi permasalahan di lapangan. Namun sejauh ini ini, kendala itu sebagian besar dapat diatasi dengan koordinasi dengan berbagai pihak.

"Buktinya kami dalam 5 tahun bisa membangun 500 km tol, berarti itu dukungan dari semua pihak yang sangat mendukung proyek ini," ujarnya.

Kemudian, pembangunan jalan tol itu juga memiliki kendala pendanaan, karena dari total yang dibutuhkan Rp 386 triliun, saat ini hanya Rp 90 triliun yang tersedia. Artinya, masih ada sekitar Rp 296 triliun yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 2.769 km ini.

"Lalu juga kemampuan internal perusahaan, (DER) rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio sudah cukup tinggi sebesar 2,8 kali walaupun sebagian besar telah dijamin oleh pemerintah," kata dia.

Adapun, kata dia, perseroan menargetkan Jalan Tol Trans Sumatera mencapai 500 kilometer pada akhir 2020. Dia mengatakan saat ini perseroan sudah mengoperasikan 364 km dari 5 ruas tol dan sebentar lagi dalam tahap inspeksi final sebesar 131 km, yaitu ruas Pekanbaru-Dumai. Sedangkan total 771 km sedang dalam proses konstruksi.(**)

Sumber: Tempo

Editor: Agus Setyawan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos