Harianmomentum--Setelah ramai diberitkan media massa, berbagai
bantuan terus mengalir untuk Viannabila (4). Putri pasangan suami istri
Sigit dan Emilia yang tinggal di Tiyuh (Desa) Margokencana, Kecamatan
Tulangbawang Udik menderita penyakit tumor ganas.
Beberapa hari lalu,
jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tubaba mengjungi kediaman Viannabila
untuk memeriksa kodisi kesehatan, sekaligus membarikan bantuan pengeobatan
untuk bocah malang tersebut.
Kali ini bantuan
serupa akan datang dari Wakil Bupati (Wabup )Fauzi Hasan dan Ketua DPRD Tubaba
Busroni. Wabup dan ketua DPRD dijadwakan menjenguk Viannabila hari ini
(Senin 14/8).
“Ya, lusa (Senin 14/8)
rencananya saya dan pak wabup akan menjenguk. Ini bentuk kepedulian sekaligus
perhatian kami untuk masyarakat,” kata Ketua DPRD Tubaba Busroni, Sabtu (12/8).
Busroni
menyayangkan sikap dians sosial setempat yang tidak segera
menindaklanjuti kabar adanya warga tak mampu yang membutuhkan
pertolongan.
“Seharusnya dinas
sosial cepat menindaklanjuti masalah ini, karena memang itu tugas mereka.
Kepala dinasnya sudah saya hubungi, mengapa tidak bertindak,” terangnya.
Diketahui, kondisi
Viannabila yang menderita penyakit tumor ganas, sangat memprihatinkan. Kedua
orangtuanya tidak mampu memberikan pengobatan yang layak, karena keterbatasan
ekonomi.
Kakek menderita kanker
Suharman penderita kanker pipi
Kondisi serupa juga
dialami Surahman. Warga Kelurahan Mulyosari, Kecamatan Tulangbawang
Tengah itu hanya bisa terbaring lemah di rumah gubuknya. Sejak tiga
bulan lalu, Suharman tidak bisa lagi berkatifitas sebagai buruh
serabutan. Dia menderita penyakit kanker dibagian pipinya.
"Berdasarkan
pemerikasan dokter, paman saya didagnosa mengidap kanker di pipinya. Jangankan
bekerja, untuk sekedar makan pun sudah susah. Jadi hanya bisa berbaring saja di
tempat tidur. Kami tak punya biaya untuk mengobatinya,” kata Dika keponakan
Suharman, Minggu (13/8).
Dia berharapa ada
bantuan dari Pemkab Tubaba untuk pengobatan pamananya. “ Kami pernah bawa ke
Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandarlampung dan Rumah Sakit Yukumjaya, Lampung
Tengah, tapi karena tak punya biaya, kami memutuskan untuk dirawat di rumah
saja,” ungkapnya. (frk)
Editor: Harian Momentum