MOMENTUM, Bandarlampung-- Seorang gadis berinisial TA (14) diduga menjadi korban asusila empat lelaki dewasa.
Warga Bandarlampung yang sudah putus sekolah itu sehari-hari bekerja menjual kerupuk.
Korban bersama keluarganya didampingi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bandarlampung akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Bandarlampung, Selasa (3-11-2020).
"Pagi ini tadi kita terima pengaduannya dan kita dampingi untuk upaya trauma healing awal, dan juga pelaporan ke Polresta," ujar Ketua LPA Bandarlampung Ahmad Apriliandi Passa.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan yang disampaikan korban dan keluarganya, TA sudah menjadi korban asusila setidaknya sekitar 14 kali pada tahun 2020.
Menurut Apriliandi--sapaan akrabnya--perbuatan asusila terhadap korban dimulai sejak lima bulan terakhir dan pada tiga minggu yang lalu di beberapa tempat berbeda.
Atas kejadian yang dialaminya tersebut, korban kemudian melaporkan empat orang terduga pelaku dengan nomor laporan LP/B-1/2399/XI/2020/LPG/SPKT/Resta Balam 3 November 2020.
Adapun keempat pelaku yang dilaporkan tersebut berinisial F, M, AA dan R.
"Korban ini trauma, keluarganya juga. Untuk itu kita lakukan pendampingan dan kita juga sudah Koordinasi dengan Dinas Perlindungan Anak Kota Bandarlampung, agar dibawa ke rumah Aman agar korban ini terlindungi," ungkap Apriliandi.
Dia menambahkan, selain tindakan asusila, TA juga diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang. Karena, korban dijual ke para pelaku tersebut oleh temannya sendiri.
"Kita harap kejadian ini segera ditindak dan jangan sampai ada predator anak di kota Bandarlampung," ucapnya.
Dikatakan Apriliandi, pasca melapor hari ini, besok Rabu (4-11-2020) pihaknya akan mendampingi korban TA untuk melakukan visum.
"Hasil visum ini nanti akan langsung kita serahkan ke penyidik, sebagai alat bukti," imbuhnya.
Sementara saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Resky Maulana mengaku akan melakukan pengecekan terkait laporan korban pencabulan anak dibawah umur tersebut. "Saya cek dulu nanti segera," pungkasnya.(**)
Laporan: Ira Widya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum