MOMENTUM, Bandarlampung--Tiga tahun sukses menjalin kerja sama pengamanan aset negara, Kodam II Sriwijaya kembali mengajak PTPN VII bekerja sama di bidang ketahanan pangan.
Wacana itu mengemuka saat pertemuan Pangdam II/SWJ beserta jajaran dengan Direktur PTPN VII beserta staf di Makodam II/SWJ, Palembang, Senin (9-11-2020).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Gatot Subroto itu juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) Pengamanan Aset untuk periode keempat, 2020-2022. Panglima Kodam II/SWJ Mayjen TNI Agus Suhardi dan Direktur PTPN VII Doni P Gandamihardja menanda tangani langsung naskah perjanjian tersebut.
Hadir pada acara itu, Kasdam Brigjen TNI M. Zamroni, Irdam Brigjen TNI Henra Hari Sutaryo, dan beberapa petinggi Kodam II/SWJ. Sedangkan dari PTPN VII, hadir Senior Executive Vice President (SEVP) Business Support Okta Kurniawan, Kabag Pengadaan dan Umum Iyushar Ganda Saputra, Kepala Kantor Penghubung PTPN VII Sumsel Acep Sudiar, dan beberapa pejabat utama.
Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pangdam dan jajarannya. Ia mengatakan, kerja sama PTPN VII dengan Kodam II/SWJ dalam bidang pengamanan aset objek vital negara sudah berlangsung tiga tahun dan berjalan dengan sangat produktif.
“Bagi PTPN VII, ini adalah kali keempat kami menandatangani MoU tentang pengamanan aset negara. Yang kita tandatangani saat ini adalah untuk periode kerja sama 2020-2021,” kata dia.
Evaluasi atas kerja sama yang sudah tiga periode ini, kata Doni, adalah karena berhasil. Dalam kalkulasi secara matematis, tingkat kehilangan produksi, terutama kelapa sawit dan karet, pascakerjasama pengamanan mengalami penurunan sangat signifikan.
“Alhamdulillah evaluasi kami, setelah kerja sama dengan TNI, dalam hal ini Kodam II Sriwijaya, tingkat losess (kehilangan produksi sudah rendah). Kami yakin, ini bukan hanya karena tenaga pengamanan kami dibantu TNI berhasil menghalau pencuri, tetapi juga karena kinerja karyawan juga membaik. Salah satu faktor kinerjanya membaik adalah karena rasa aman sehingga bekerja juga dengan nyaman,” kata dia.
Doni juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para prajurit TNI yang ditugaskan ke unit-unit kerja PTPN VII yang tersebar di Sumsel, Lampung, dan Bengkulu. Ia mengatakan, loyalitas prajurit TNI atas perintah atasan dalam menjalankan tugas negara sangat tinggi.
“Kami sangat berterima kasih kepada para prajurit TNI yang ditugaskan di kebun-kebun kami. Mereka sangat loyal terhadap tugas dan humanis dalam menjalankan tugasnya. Kami yakin, pembinaan teritorial yang dilakukan TNI kepada masyarakat sekitar kebun akan menjadi keamanan yang sistematis,” tambah dia.
Senada dengan Doni, Pangdam II/SWJ Mayjen Agus Suhardi juga mengapresiasi prakarasa PTPN VII yang menggandeng TNI sebagai mitra menjaga aset negara. Ia mengatakan, adalah tugas TNI sebagai alat negara untuk melindungi segenap aset negara. Lebih dari itu, TNI juga mempunyai kewajiban moral untuk ikut andil dalam setiap sendi kehidupan bangsa.
“Fungsi pembinaan teritorial melekat pada tubuh setiap anggota TNI. Kami adalah alat negara yang harus menjaga aset dan kewibawaan negara. Bahkan, TNI juga ikut andil pada setiap sendi kehidupan rakyat,” kata prajurit keahiran Palembang 24 Juli 1965 itu.
Bukti tanggung jawab TNI yang paling aktual, kata lulusan Akabri 1988 ini, salah satunya adalah prakarsa Kodam II/SWJ pada program Ketahanan Pangan di wilayah Sumsel. Ia mengatakan, pihaknya sedang menggarap lahan gambut bekas kebakaran hutan di perbatasan Sumsel—Jambi seluas delapan ribu hektare untuk tanaman pangan.
“Kami mengajak PTPN VII yang memiliki lahan kurang produktif atau belum tergarap untuk bisa kita garap bersama. Jadi, ke depan, kalau situasi kemanan aset sudah mantap, kita tetap jalin kerja sama yang lebih produktif lagi. Yakni, dengan Program Ketahanan Pangan kerja sama PTPN VII dan Kodam II Sriwijaya,” kata dia.
Pertemuan yang diisi dengan seremonial sederhana itu berlangsung hangat. Kedua pejabat negara itu terlihat sangat akrab dan saling melempar ide untuk membangun sinergi yang lebih produktif.(**)
Laporan/Editor: rilis/Nurjanah
Editor: Harian Momentum