MOMENTUM, Bandarlampung--Bank Indonesia perwakilan Lampung memperkirakan pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi membaik, dengan perkiraan akan tumbuh mencapai 4,8-5-8 persen. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi swasta dan pemerintah, serta investasi dari belanja modal pemerintah dari masukan PMA sebagai respon positif terhadap UU Cipta Kerja.
Hal ini diungkapkan Ketua BI Perwakilan Lampung Budiharto Setyawan, dalam paparan Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi Provinsi Lampung, Kamis (3-12-2020).
Menurutnya, perbaikan ekonomi diperkirakan berlanjut, terindikasi dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Lampung, omset penjualan, dan optimisme keyakinan konsumen yang berada dalam tren meningkat.
Dari data Google Global Mobility Report menunjukkan bahwa mobilisasi masyarakat Lampung ke toko bahan makanan, ritel dan rekreasi, serta taman mendekati kondisi normal sebelum pandemi COVID-19.
Hasil Survei Konsumen bulan November 2020 mengindikasikan bahwa masyarakat mulai menunjukkan optimisme terhadap kondisi perekonomian. Kondisi ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tercatat sebesar 100,42 atau pertama kalinya berada pada level optimis sejak pandemi COVID-19.
"BI optimis pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021 dapat terwujud dengan penguatan sinergi melalui 1 prasyarat dan 5 strategi. Satu prasyarat tersebut adalah vaksinasi dan disiplin protokol COVID-19, dan 5 strategi respons kebijakan," jelas Budiharto.
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo, menyampaikan bahwa sinyal positif perekonomian semakin jelas, kerja keras dari seluruh Pemerintah mulai menampakkan hasil. Ekonomi Indonesia telah melewati titik terendah dan menuju kembali baik.
"Momentum pertumbuhan yang positif ini harus dijaga. Kita harus hati-hati jangan sampai lengah, harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan jangan sampai ada gelombang ke-2 yang sangat merugikan," pesan Presiden Joko Widodo.
Presiden juga berharap, BI mengambil bagian yang signifikan dan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia dalam situasi Covid ini.
Sementara itu, Gubernur Arinal dalam kesempatannya menyampaikan, bahwa pandemi Covid ini bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga berimplikasi kepada perekonomian. Untuk itu implementasi atas setiap kebijakan yang diambil sangat membutuhkan semangat dan peran masyarakat.
Gubernur mengatakan, hasil panen Provinsi Lampung mengalami peningkatan 17,23%, produksi padi meningkat 440,82 ton atau 20,37%. Hasil ini belum pernah terjadi di Provinsi Lampung sebelumnya dan ini terjadi di masa Pandemi Covid dan menjadi angka tertinggi di tingkat Nasional.
"Lampung merupakan salah satu penghasil produksi padi terbesar dan daerah terbaik di Indonesia, angka ini menunjukkan bahwa Lampung mampu bertahan di masa pandemi," ungkap Gubernur Arinal.
Gubernur Arinal juga menyampaikan, bahwa melalui Program Unggulan Kartu Petani Berjaya diharapkan mampu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Provinsi Lampung berprofesi sebagai petani. (**)
Editor: Nurjanah
Editor: Harian Momentum