MOMENTUM, Bandarlampung--Kementerian Sosial (Kemensos) RI merilis jumlah Keluarga Penerima Manfaat - Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) yang telah ke luar dari kepesertaan (graduasi) pada tahun 2020.
Berdasarkan data hingga November 2020, jumlah graduasi KPM-PKH se-Indonesia mencapai 1.179.304. Dari jumlah itu, Lampung menempati urutan empat secara nasional.
Urutan pertama ditempati Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah graduasi KPM-PKH 258.989. Disusul Jawa Timur dengan 225.183 KPM, Jawa Barat 217.184, Lampung 48.558, Sumatra Utara 40.520 dan Provinsi Aceh 35.923.
"Ini data per 30 November, jumlah tersebut telah melebihi target graduasi yang telah ditentukan. Untuk bulan Desember kita masih melakukan perhitungan detailnya,” jelas Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin kepada media di Jakarta.
Dia menjelaskan ada dua jenis graduasi KPM-PKH: graduasi secara mandiri 341.773 KPM dan graduasi secara alamiah 837.531 KPM.
Dia menjelaskan, graduasu mandiri maksudnya KPM yang mengundurkan diri dari penerima bantuan. Biasanya dikarenakan perekonomian mereka mulai membaik.
"Sedangkan, graduasi secara alamiah adalah KPM sudah tidak mempunyai lagi unsur penerima misalnya yang tadinya menerima bantuan karena ada unsur anak sekolah namun pada perjalanannya anak-anak mereka sudah selesai sekolah semua,” jelasnya.
Pepen menjelaskan kepesertaan KPM PKH yang telah graduasi akan digantikan oleh masyarakat miskin lainnya. Hal itu untuk memberikan perlindungan kepada keluarga miskin yang masih membutuhkan bantuan pemerintah.
“Keluarga miskin yang sebelumnya tidak mendapatkan bantuan maka dengan adanya yang graduasi secara otomatis mereka mendapatkan giliran menjadi KPM,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial Lampung Aswarodi sangat mengapresiasi kinerja pendamping PKH. Sehingga bisa memberikan pemahaman bagi PKH yang sudah mampu secara ekonomi.
Aswar mengatakan, jumlah graduasi KPM-PKH Lampung telah melampai target 10 persen yang ditetapkan Kemensos RI.
"Alhamdulillah ini telah melampaui target. Semua berkat kerja keras para pendamping PKH yang memberi pemahaman," jelasnya kepada harianmomentum.com, Rabu (16-12-2020).
Dia menargetkan untuk tahun 2021, jumlah graduasi KPM-PKH bisa melebihi capaian pada 2020. "Tahun depan target Kemensos 30 persen. Mudah-mudahan kita bisa mencapainya. Paling tidak, lebih dari saat ini," sebutnya. (**)
Laporan/Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum