Harianmomentum--Angka kemiskinan di
wilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mengalami penurunan secara signifikan
pada periode Maret 2017.
"Hasil pendataan ulang sosial ekonomi penduduk Lampura di 2017
menunjukkan penuran yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya," kata
Syahrizal, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Lampura, saat dikonfirmasi kontributor harianmomentum.com, Rabu
(22/3).
Menurut dia, selain pihak Badan Pusat Statistik (BPS) survei juga
didampingi oleh Bappeda setempat serta unsur pemerintahan kecamatan hingga
desa.
"Survei yang berlangsung selama kurang lebih tiga pekan dan berakhir
pada 21 Maret lalu menunjukkan adanya perubahan data kemiskinan yang menurun
secara signifikan," katanya.
Ia menerangkan, hasil pendampingan pendataan BPS ternyata masyarakat yang
berada di bawah garis kemiskinan menurun drastis. Data real di lapangan
masyarakat banyak yang telah mampu memenuhi kebutuhan dasar minimal terkait
pangan, sandang dan papan.
Syahrizal menyebutkan, Indonesia memiliki standar nasional terkait katagori
penghasilan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan yakni 25 dollar
atau Rp350 ribu perbulan.
"Penurunan angka kemiskinan ini salah satu peran dari program unggulan
pro rakyat yang digulirkan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara seperti sekolah
gratis, pengobatan gratis, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat karena beban pengeluaran warga mengalami penurunan," ujarnya.
Hasil pendataan sosial ekonomi itu rencananya akan dirilis oleh BPS pada
awal 2018 yang akan datang sebagai update data untuk dijadikan rujukan.
"Bupati juga senantiasa menekankan adanya koordinasi yang baik dan intens
antara satuan kerja dengan instansi vertikal (BPN, BPS dan PLN)," kata
dia.
Hal tersebut, masih menurutnya, agar program pembangunan bisa berjalan
lancar.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung mencatat angka
kemiskinan Lampung pada September 2016 menurun dibandingkan semester
sebelumnya.
Dari penghitungan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) September
2016 mencapai 13,86 persen. Dibandingkan kondisi semester sebelumnya (Maret
2016) angka kemiskinan Lampung mengalami penurunan 0,43 poin, dari 14,29
persen, kata Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum di Bandarlampung,
Kamis.
Ia menyebutkan sejalan dengan penurunan persentase, jumlah penduduk miskin
di Lampung pada September 2016 juga berkurang sebanyak 29,82 ribu jiwa menjadi
1,140 juta jiwa dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2016 yang
sebesar 1,170 juta jiwa.
Menurutnya, perdesaan menjadi konsentrasi kemiskinan dimana 15,24 persen
penduduknya berkategori miskin. Angka ini setara dengan 912,34 ribu jiwa.
"Sedangkan di perkotaan penduduk miskinnya sebanyak 10,15 persen atau
227,44 ribu jiwa. Selama periode Maret hingga September 2016, baik perkotaan
maupun perdesaan mengalami penurunan persentase dan jumlah penduduk
miskin," ujarnya.(red)
Editor: Momentum