Melihat Kemegahan Mahan Agung dari Dekat

img
Mahan Agung, rumah dins gubernur Lampung. Foto: Agung DW

MOMENTUM, Bandarlampung-- Sebagian besar warga Lampung tentu tidak asing dengan keberadaan Mahan Agung.

Bangunan megah yang terletak di jalan Dr.Susilo, Telukbetung Utara itu, merupakan rumah dinas gubernur.

Dibangun dipenghujung tahun 1960-an, setelah Lampung melepaskan diri dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Dulu, hanya kalangan tertentu yang dapat menikmati keindahan kawasan ”Pendopo” itu. Karena dikelilingi tembok tinggi, sehingga masyarakat umum hanya bisa melihat atapnya dari luar.

Tapi sekarang kesan eksklusif itu sudah hilang. Suasana megahnya sudah bisa dinikmati dari luar. Bahkan sembari berjalan pun sudah bisa.

Sejak selesai direnovasi oleh PT Satria Karya Tinata di penghujung tahun 2020, sudah banyak masyarakat yang berfoto di depannya.

Diarsitekturi Andra Matin, Mahan Agung kini terlihat lebih modern dan minimalis. Tetapi konsep kearifan lokalnya tetap masih hidup dengan sentuhan ornamen khas Lampung.

Tembok tinggi yang awalnya menghalangi penglihatan dari luar, kini diganti dengan kolam. Luasnya mencapai 600 meter, dengan panjang 50 meter dan lebar 12 meter. Sedangkan kedalamannya mencapai 60 centimeter (cm).

Di area tersebut terdapat beberapa bangunan. Antara lain: rumah tempat tinggal, aula pertemuan dan kantor PKK.

Untuk aula pertemuan, terlihat dari luar mengalami perubahan. Hal yang paling mencolok adalah ada penambahan ornamen Lampung di bagian depan gedung.

Kemudian, dinding depan dan sampingnya dipasangi kaca. Sehingga kegiatan di dalam aula pun bisa terlihat.

Selain itu, ada penambahan pagar kayu di kaca bagian atas serta ditambahkan tiang (pilar) di sisi kanan dan kirinya.

Untuk bagian dalamnya tidak mengalami banyak renovasi. Hanya saja, lebih terang, karena yang tadinya dikelilingi dinding, kini terpasang kaca.

"Dulu namanya itu bukan Mahan Agung. Bahkan, sempat diberi nama pendopo. Lalu mengalami beberapa kali pergantian nama hingga akhirnya sekarang jadi Mahan Agung," kata Gubernur Arinal Djunaidi.

Biasanya, Mahan Agung memiliki kesan tertutup. Karena dikililingi pagar yang tingginya diperkirakan antara dua hingga tiga meter.

Sehingga berbagai aktifitas yang dilaksanakan di Mahan Agung tidak bisa terlihat masyarakat sekitar.

Karena itu, Arinal pun menginisiasi untuk merenovasinya pada tahun 2020 dengan anggaran Rp8,6 miliar.

Gubernur mengatakan, sebelum direnovasi aula pertemuan itu tidak mencerminkan nuansa Lampung.

"Kalau dulu itu bangunannya bernuansa eropa. Jadi kita kembalikan lagi ke nuansa Lampungnya," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Lampung Thomas Edwin menjelaskan beberapa yang direnovasi pada bangunan aula.

"Atapnya ditinggikan, terus tiangnya yang tadinya bernuansa eropa kita kembalikan lagi ke lokal. Jadi hanya lurus-lurus saja, tidak pakai profil-profil," sebutnya.

Dia menerangkan, pagar juga dirobohkan supaya memiliki kesan terbuka. "Lalu dibuatkan kolam, supaya orang tidak langsung lewat situ. Yang pasti dari luar sudah terlihat," terangnya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung dan Infrastruktur DPKPCK Lampung Tony Ferdinansyah menambahkan, hanya bagian depan dan sisi sampingnya saja yang direnovasi.

"Terus untuk memperindahnya kita buatkan kolam juga. Jadi tidak banyak yang direnovasi," sebutnya. (*).

Laporan: Agung Dharma

Editor: Andi Panjaitan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos