MOMENTUM, Bandarlampung--Di tengah kondisi perekonomian sedang kurang baik, Bank Lampung pada 2020 mencatat laba sebelum audit sebesar Rp192,6 miliar.

"Diperkirakan laba setelah audit sekitar Rp178 miliar atau meningkat 110 persen dari pencapaian tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Bank Lampung Presly Hutabarat dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-55 Bank Lampung yang digelar secara virtual, Senin (1-2-2021).  

“Pandemi Covid-19 berdampak negatif terhadap perbankan nasional. Namun dengan kerjasama seluruh jajaran, pada tahun 2020 kinerja Bank Lampung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya," ujar Presly Hutabarat dalam rilis yang diterima harianmomentum.com, Selasa (2-2-2021).

Presly mengungkapkan, pada tahun 2020 beberapa sektor neraca mengalami peningkatan seperti peningkatan aset sebesar 7,52 persen dibandingkan dengan tahun 2019.

Lalu kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,15 persen (yoy) dengan pertumbuhan kredit produktif sebesar 61,06 persen, sedangkan kredit konsumtif tumbuh 0,06 persen dibandingkan dengan tahun 2019.

Kemudian dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3,68 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih di tahun 2020 meningkat 3,23 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Namun meningkatnya pendapatan bunga bersih karena bunga mengalami penurunan bukan dari peningkatan pendapatan bunga.

Dari sisi rasio keuangan, Bank Lampung mampu menjaga kualitas aset produktif dengan baik. Hal itu ditandai dengan rasio NPL pada bulan Desember 2020 sebesar 1.35 persen. Meski tergolong rendah, rasio NPL meningkat dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 0,89 persen.

Dari sisi rasio dana, Bank Lampung mampu mempertahankan LDR pada posisi 89,60 persen atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 89,74 persen.

Selanjutnya untuk posisi dana low cost deposit yang tercermin dalam rasio CASA di posisi Desember 2020 adalah sebesar 47,84 persen  atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2019  dengan rasio CASA 59,26 persen.

Sedangkan peningkatan bunga bersih Bank di tahun 2020 ditandai dengan peningkatan rasio NIM dari 5,21 persen pada tahun 2019 menjadi 5,76 persen pada tahun 2020.

"Meningkatnya modal Bank di tahun 2020 menyebabkan rasio ROE mengalami sedikit penurunan, dimana ROE turun sebesar 2,17 persen dari tahun 2019. Rasio ROA meningkat dari 2,31 persen ditahun 2019 menajdi 2,85 pada tahun 2020 atau meningkat 0,54 persen. Operasional Bank Lampung tumbuh secara efisien. Hal tersebut terlihat dalam rasio BOPO berada pada 72,89 persen.

Dari sisi permodalan rasio CAR meningkat dari 18,54 persen pada tahun 2019 menjadi 28,27 persen pada tahun 2020.

Salah satu bukti keberhasilan pada tahun 2020 adalah tercatatnya Bank Lampung sebagai Bank Buku II dengan jumlah modal inti pada bulan Desember 2020 sebesar Rp1,121 triliun.

Untuk meningkatkan kinerja laporan keuangan Bank Lampung pada tahun 2021 sampai 2024, menurut dia, Bank Lampung melakukan perubahan visi  menjadi Bank Pembangunan Daerah Komersial dan Kompetitif dengan fokus pada pembangunan UMKM dalam kontribusi terhadap pembangunan daerah.

“Agar visi dapat dicapai maka harus dilakukan perubahan misi sebagai implementasi visi kita nanti yaitu meningkatkan kwalitas layanan Bank Lampung sebagai mitra strategis Pemda, layanan terhadap pegawai ASN, pembangunan fasilitas supply chain untuk pengusaha konstruksi di pemerintahan di Provinsi Lampung. Disamping itu sangat perlu peningkatan terhadap pembangunan  bisnis produktif berbasis digitalisasi perbankan pada ekosistem pasar dan ekosistem pertanian di seluruh desa,” jelasnya.

Sementara untuk meningkatkan layanan perbankan, Bank Lampung akan menyempurnakan jaringan kerja mulai digitalisasi desa sampai kota baik dengan cara penambahan outlet kerja baik kantor cabang, cabang pembantu, kas, ATM/CRM, agen laku pandai maupun EDC Merchant. Dirgahayu Bank Lampung, Selamat berkarya dan terus tingkatkan prestasi. (*)

Editor: M Furqon/Rls