MOMENTUM, Bandarlampung-- Indonesia Port Corporation (IPC) Panjang mengapresiasi dukungan Gubernur Lampung untuk kemajuan pelabuhan terbesar di Sumatera.
Hal ini dikatakan General Manager IPC Panjang Adi Sugiri, Selasa (2-2-2020), saat menerima kunjungan pengurus PWI Lampung, di ruang kerjanya.
Menurut Adi, meski kondisi pandemi, Pelabuhan Panjang sangat siap melakukan kegiatan ekspor dan impor. Terbukti, ekspor disektor agribisnis selalu meningkat setiap tahunnya.
“Bahkan, dimasa pandemi tahun 2020 ekspor agribisnis kita justru surplus. Kondisi itu tentu berbeda denga daerah lain,” katanya.
Dia menjelaskan, di tahun 2019 impor barang yang masuk Lampung melalui IPC Panjang sebanyak 1.476.941 ton yang terdiri dari sembilan komoditi.
Sedangkan Ekspornya berjumlah 2.427.126 ton barang, terdiri dari sepuluh komoditi.
Tahun 2020, impor barang justru menurun. Hanya tercatat 1.222.891 ton yang terdiri dari sepuluh komoditi. Sedangkan Ekspornya 1.908.140 ton meliputi sepuluh komoditi.
“Dengan catatan itu, tentu kita bersyukur bahwa ekonomi Lampung mampu bertahan dimasa pandemi,” jelasnya.
Terlebih, konekting jalan dari pintu tol Lematang ke Pelabuhan Panjang terwujud. Tentu keran ekspor dari IPC Panjang semakin terbuka luas.
“Dimasa ini kita terus melakukan inovasi, salah satunya berencana menghubungkan Pelabuhan Panjang dengan tol Lematang, sehingga pelaku ekonomi dapat mempercepat pengiriman barang,” kata Adi.
Di Pulau Sumatera, Panjang merupakan pelabuhan yang paling ideal, dibanding pelabuhan lainnya dengan rab hampir 12 meter dan dermaga yang luas.
Sedangkan pelabuhan di Bengkulu sendimennya sangat tinggi, karena dikelilingi daerah rawa. Meskipun sudah dilakukan pengerukan hingga kedalaman 10 meter, dalam waktu satu tahun akan mengalami pendangkalan kembali.
“IPC Panjang punya banyak kelebihan. Sehingga selalu dijadikan pilot project dalam penerapan system digitalisasi pelabuhan,” jelasnya.
Sebagai pelabuhan utama penyangga Tanjung Priok, Adi Sugiri menambahkan, IPC Panjang memiliki fasilitas yang mendukung, bahkan mampu melayani kapal berkapasitas 5.000 TEUs (kapal pengangkut kontainer panjang sekitar 260 meter).
"Kesiapan sarana dan prasarana yang terbaik telah dipersiapkan untuk mendukung maksimalnya pelayanan," kata dia.
Adi juga menyebutkan, telah merencanakan peremajaan peralatan bongkar muat sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan pengguna jasa pelabuhan.
Terkait kapan realisasi tol Lematang-Panjang, dia mengharapkan secepatnya terealisasi. "Harapan kami, conecting tol Lematang-Panjang segera terwujud," ujar Adi.
Dalam kesempatan itu, Adi juga meminta dukungan dari pers Lampung terutama dalam pemberitaan yang positif. (nur/ap)
Editor: Harian Momentum