MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memprioritaskan penanganan 56 ruas jalan.

Kepala Dinas Bina Marga dan 0Bina Konstruksi (BMBK) Lampung Febrizal Levi menyebutkan, 56 ruas jalan itu merupakan jalur akses sentra produksi.

"Ditargetkan ruas jalan prioritas ini segera tertangani dalam upaya ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian Lampung," kata Levi, Minggu (14-3-2021).

Dia menjelaskan, beberapa ruas jalan itu sebagian besar berada di bagian utara Lampung dan wilayah lainnya yang menjadi sentra produksi perkebunan, peternakan, pertanian, perikanan, pariwisata, serta akses jalan tol.

Menurut dia, untuk menangani ruas-ruas jalan prioritas tersebut memerlukan pembiayaan itu tidak murah. Karena untuk memperlancar akses diperlukan kemantapan jalan di atas 90 persen, serta biaya sekitar lebih kurang Rp4 Triliun.

Karena itu, dia mengatakan, Gubernur Arinal Djunaidi juga telah memerintah untuk mengupayakan  opsi pembiayaan.

"Tentunya harus mendukung prinsip konektivitas dan pengembangan wilayah, yang berefek untuk peningkatan perekonomian Lampung," jelasnya.

Pemprov Lampung terus melakukan inovasi pembiayaan selain APBD dan APBN. "Beberapa opsi yang sedang dijajaki berupa diskresi penanganan kewenangan ruas jalan provinsi oleh Pusat, ataupun pinjaman berbentuk PEN (pemulihan ekonomi nasional), serta investasi berbentuk KPBU," tuturnya.

Dia menyebutkan, terjadinya perubahan asumsi jalur distribusi menjadi jalur akses sentra produksi, tentunya diharapkan mampu menarik dukungan dari pemerintah pusat dalam meningkatkan infrastruktur jalan di Lampung. 

"Karena Lampung merupakan salah satu sentra produksi nasional untuk komoditi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan," terangnya.

Selain itu, dia mengatakan, diperlukan juga peningkatan akses jalan untuk mengembangkan potensi pariwisata di Lampung yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian. (**)

Laporan/Editor: Agung DW