MOMENTUM, Bandung--Keakraban, kekompakan dan optimisme terlihat dari empat puluhan insan Perkebunan Nusantara yang sedang mengikuti sharing session Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit Holding PTPN dengan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN) di Lembang, Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Meski diatur dengan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19, namun tidak mengurangi kebersamaan dan semangat peserta untuk mengikuti kegiatan yang berlangsung pada 23-24 Maret 2021.
Selama acara peserta wajib menggunakan masker dan sedapat mungkin memperhatikan protokol kesehatan lainnya seperti menjaga jarak dan penggunaan hand sanitizer.
Peserta terdiri dari Fungsionaris FSPBUN yang menjadi anggota LKS Bipartit, Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN) Tingkat Perusahaan di lingkungan PTPN Group serta Kepala Divisi, Kasubdiv dan Staf Divisi Layanan SDM, Divisi Perencanaan dan Pengembangan SDM Holding PTPN.
Kegiatan Sharing session LKS Bipartit itu dimaksudkan untuk membangun hubungan yang harmonis antar Manajemen PTPN Group dengan FSPBUN dan SPBUN di lingkungan PTPN Group, terlebih kepengurusan baru FSPBUN belum lama dibentuk pada awal Maret lalu. Selain itu, pertemuan dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap program-program transformasi dan restrukturisasi di lingkungan PTPN Group guna menata PTPN Group menjadi lebih baik lagi.
Rangkaian acara yang disusun oleh Divisi Layanan SDM serta Divisi Perencanaan dan Pengembangan SDM Holding PTPN bersama Yudha Larasanti Consulting, itu dikemas dengan apik sehingga peserta tidak jenuh.
Pada hari pertama peserta mengikuti kegiatan team building. Sedangkan di hari kedua, dilaksanakan sharing session yang dihadiri oleh Direktur SDM, Wing Antariksa, Direktur Keuangan, M. Iswahyudi dan Direktur Produksi dan Pengembangan, Mahmudi.
Dari bidang SDM dipaparkan rencana strategis SDM dalam rangka pengembangan dan penataan ke depan. Sebelumnya dipaparkan presentasi online melalui zoom meeting oleh Konsultan SDM, Korn Ferry, yang sedang menyusun konsep grading system yang nantinya akan menggantikan sistem kepangkatan di PTPN Group yang selama ini menggunakan sistem golongan.
Penyusunan grading system itu sendiri merupakan salah satu kesepakatan yang tertuang dalam risalah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Induk antara Holding PTPN dan FSPBUN, yang disepakati akan dibahas bersama antara FSPBUN dengan Holding PTPN.
Dalam gading system ini, ke depan dimungkinkan ada dua jalur karir di PTPN Group, yaitu jalur stuktural yang melalui job grade dan jalur spesialis melalui person grade.
Pada kesempatan itu, Direktur SDM, Wing Antariksa juga menyampaikan tentang rencana pengembangan SDM untuk meningkatkan kompetensi insan Perkebunan Nusantara dari seluruh level baik di unsur pelaksana maupun manajerial.
“Ke depan, kita harapkan kader-kader PTPN semakin dapat bersaing dan bahkan dapat mengisi kepemimpinan di BUMN lain”, harapnya.
Di sisi keuangan, M. Iswahyudi memaparkan kondisi dan rencana strategis restrukturisasi keuangan untuk seluruh PTPN Group.
Salah satunya yang sedang dilakukan adalah restrukturisasi kredit dengan pihak perbankan yang sampai saat ini sudah tercapai 86% dari program. “Restukturisasi yang dilakukan perlu didukung dengan program-program dari seluruh bidang terkait. Di sini diperlukan peran Serikat Pekerja untuk dapat menyukseskan program-program dalam rangka perbaikan perusahaan”, katanya.
Kemudian, pada sisi operasional, Direktur Produksi dan Pengembangan memaparkan program-program dalam rangka peningkatan produktivitas di PTPN Group. Untuk memperbaiki fundamental bisnis perkebunan, pada sisi operasional telah dicanangkan program perbaikan melalui PIL (Pemupukan, Infrastuktur dan Lossess).
Mahmudi mengilustrasikan bahwa kalau kita sedang sakit, supaya sembuh harus minum PIL dengan cara dan dosis yang tepat. Maka PIL ini diharapkan dapat menjadi obat untuk memperbaiki produktivitas di lingkungan PTPN Group.
Mahmudi menjelaskan bahwa dengan program-program yang dijalankan, saat ini sudah terlihat peningkatan yang signifikan dalam bidang produksi, meskipun masih ada beberapa PTPN yang masih terus perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan, namun secara total sudah terjadi peningkatan yang membanggakan.
“Ini adalah kerja teman-teman semua. Dan dengan upaya-upaya yang telah kita lakukan, saya yakin bahwa di tahun 2021, produksi kita insya Alloh pasti di atas RKAP”, tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum FSPBUN, Asmanudin Sinaga siap mendukung program-program perbaikan perusahaan dan siap menjalankan fungsi sebagai mitra sekaligus fungsi kontrol sosial bagi Manajemen.
Ke depan, FSPBUN dan SPBUN akan mengawal dan mendukung program-program perbaikan perusahaan, namun tetap akan mengkritisi langkah-langkah yang dilakukan oleh Manajemen.
Namun Asmanudin menegaskan bahwa kritik yang disampaikan oleh FSPBUN dan SPBUN bukan kritik yang tidak membangun.
Asmanudin memastikan bawah kritik yang disampaikan adalah kritik yang membangun. Asmanudin juga menghimbau seluruh jajaran pengurus FSPBUN dan SPBUN untuk mengawal pencapaian produktivitas karena pada akhirnya akan berdampak kepada kesejahteraan karyawan.
“Kami selaku pengurus malu kalau ada di kebun kami target produksi yang tidak tercapai. Saya menghimbau kepada seluruh pengurus untuk rajin turun ke lapangan dan update data pencapaian produksi. Sebab apa yang dicapai dari produksi itulah yang akan terkait dengan kesejahteraan karyawan, sesuai dengan motto kita, Perusahaan Sehat Karyawan Sejahtera. Saya ingin kita mendapatkan gaji dan kesejahteraan dari produksi, bukan dari hutang”, tandasnya. (*)
Editor: Nurjanah/Rls.
Editor: Harian Momentum