Gubernur Dukung Kemudahan Investasi dan Peningkatan Ekspor

img
Gubernur Arinal Djunaidi saat memimpin rapat

MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Arinal Djunaidi mendukung kemudahan investasi dan peningkatan nilai ekspor Provinsi Lampung.

Bahkan, gubernur berkomitmen akan membuat kajian untuk memudahkan investasi dan meningkatkan ekspor yang akan dilaporkan ke pemerintah pusat.

Hal itu diungkapkan Arinal saat memimpin Rapat Pembahasan Dukungan Kemudahan Investasi dan Ekspor Lampung di Mahan Agung, Kamis (15-4-2021).

Arinal siap memperjuangkan sejumlah masalah terkait ekspor Lampung. Salah satunya perbedaan beacukai masuk ekspor ke beberapa negara.

Gubernur juga akan melaporkan kepada Pemerintah Pusat terkait beberapa poin pembahasan tersebut sebagai upaya dalam memberikan Dukungan Kemudahan Investasi dan Ekspor Lampung.

“Beberapa poin tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Untuk itu, nanti kita akan membuat kajian dan melaporkan kepada pemerintah pusat sebagai upaya dalam meningkatkan ekspor," kata Arinal.

Selain itu, diungkapkan masalah lainnya seperti: belum terselesaikannya perundingan dengan tujuan ekspor baru untuk buah segar. Lalu, kebijakan dilakukkannya impor terhadap produk-produk yang mengakibatkan kerugian bagi petani atau produsen lokal.

Dalam kesempatan itu juga, Arinal mengajak PT Great Giant Pineapple (GGP) untuk bersama-sama mendukung upaya peningkatan ekspor Lampung.

Sementara itu, Government Relations and External Affair Director GGP Welly Soegiono menuturkan, penetapan bea masuk impor merupakan kebijakan masing-masing negara.

Meski demikian, yang menjadi persoalan adanya perbedaan tarif bea masuk di negara tujuan. Seperti Indonesia melakukan ekspor buah salad ke Korea Selatan terkena bea masuk 40 persen sedangkan dari Negara Vietnam hanya terkena bea masuk 22,5 persen.

Kemudian, Indonesia dengan tujuan Pakistan terkena bea masuk 20 persen, sedangkan Malaysia ke Pakistan bea masuknya 0 persen.

"Ini merupakan bentuk diskriminasi. Apabila masalah ini dapat selesai, maka ekspor kita pasti akan meningkat. Tentunya untuk menyelesaikan permasalahan ini maka diperlukan perundingan," jelas Welly.

Welly mendukung upaya kemudahan ekspor Lampung yang hingga saat ini masih belum terselesaikan perundingan. Salah satunya  ekspor baru untuk buah segar.

"Rencana kita akan melakukan ekspor komoditas buah nanas segar ke China, namun hingga saat ini masih dalam proses perundingan. Apabila hal ini dapat terbuka, maka ekspor Lampung akan sangat meningkat," terangnya. (**)

Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos