Mengamalkan Perjuangan Kartini, Mardiana: Rumah Kelar, Baru Keluar

img
Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Nasdem, Mardiana. Foto: acw

MOMENTUM, Bandarlampung--Kartini, nama itu tentu tidak asing di telinga. Berkat jasanya, kini kaum wanita di Indonesia bisa bebas beraktivitas, mendapatkan hak-haknya, layaknya kaum laki-laki.

Meski jasadnya telah tiada, namun jiwa Kartini tetap hidup, bahkan bersemayam di raga para wanita, khususnya yang mengagumi sosok pejuang nasional itu.

Salah satu pengagum Kartini adalah Mardiana. Mardiana merupakan satu dari 85 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung.

Mardina berhasil lolos ke legislatif, berkat dukungan dari masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) V, Kabupaten Lampung Utara dan Waykanan.

Popularitas Mardiana tidak diragukan, apalagi di Kabupaten Lampung Utara. Sebab wanita berhijab itu sejak beberapa tahun silam sudah berkutat dengan program sosial kemasyarakatan di kabupaten setempat.

“Kartini itukan memperjuangkan kesetaraan wanita (gender). Berkat perjuangannya, sekarang kita bisa melihat adanya perubahan sudut pandang wanita di Indonesia, yang dalam banyak hal bisa sejajar dengan lelaki,” kata Mardiana saat diwawancarai harianmomentum.com terkait Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2021.

“Kalau lebih dalamnya lagi, perempuan saat ini lebih banyak berinovasi, berbuat, bekerja, berpartisipasi serta berjuang. Bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, dan masyarakat lebih luas lagi,” sambung dia.

Mardiana menyadari, aktivitasnya sebagai legislator di Provinsi Lampung cukup padat. Namun bukan berarti Mardiana lepas tangan, terkait kewajibannya sebagai istri, dan ibu dari anak-anaknya di rumah.

“Sebagai istri kodratnya harus dijalankan dengan baik, fungsi dan kewajiban seorang ibu harus tetap berjalan,” ucapnya.

Menurut Mardiana, mengurus anak dan melayani suami di rumah merupakan suatu kewajiban seorang istri yang haram untuk ditinggalkan.

“Haruslah itu nomor satu. Di rumah dulu, baru diluar. Kalau dirumah sudah kelar, baru bisa ngurus di luar. Di situlah kuncinya,” ungkapnya.

Mardiana menyadari, sesungguhnya keseteraan gender membawa pada aktivitas wanita yang lebih keras, ketimbang kaum adam. Di rumah bekerja, di luar rumah juga harus bekerja.

“Itulah kelebihan wanita. Di sisi lain kita berupaya sejajar, tapi di sisi lainnya kita harus tunduk terhadap suami dan melayani anak. Dobel tugas,” ucapnya seraya tersenyum.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos