MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengawasi ketat peredaran daging celeng menjelang hari raya Idul Fitri.
Gubernur Arinal Djunaidi juga meminta aparat penegak hukum untuk bersama-sama mengantisipasi peredaran daging celeng di Lampung.
"Saya akan mencoba koordinasi dengan pihak terkait. Polda juga kita minta agar ini jangan sampai terjadi," kata Arinal, Rabu (5-5-2021).
Dia juga meminta Biro Perekonomian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk membentuk tim guna mencegah peredaran daging celeng.
"Bila perlu setiap hari sampai lebaran periksa terus daging-daging itu. Yang mana daging babi dan sapi. Karena biasa ini dioplos, karena daging babi biasanya lebih murah," terangnya.
Senada, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lili Mawarti menyebutkan, daging celeng pernah masuk di Lampung Timur. Modusnya dengan sistem arisan daging.
"Dari situ kita langsung melakukan tindak lanjut jadi di semua 15 kabupaten/kota tim pengawasan pangan aktif ke pasar-pasar," jelasnya.
Menurut dia, pekan lalu tim pengawasan pangan melakukn pemeriksan ke Metro, Lampung Utara dan Bandarlampung. "Alhamdulillah tidak kita temui daging yang dioplos dengan daging celeng," ujarnya.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada jika mendapatkan daging sapi dengan harga yang di bawah standarnya.
"Kemaren dijual di bawah harga pasar yaitu Rp75 ribu perkilogramnya. Jadi kita minta masyarakat lebih waspada kalau ada harga daging yang tidak wajar," sebutnya. (**)
Laporan/Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum