MOMENTUM, Bandarlampung--Suasana berbeda terlihat di ruang Kaloboratif (GSG) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, Senin (31-5-2021).

Di gedung bercat putih itu terlihat skat skat kamar pemeriksaan, terdiri dari empat ruang yang disekat dengan kain cokelat, dan empat ruang sebelah kiri pintu masuk disekat kain biru.

PTPN VII pada hari ini,  menyelenggarakan medical check up (MCU) bagi seluruh karyawan dan pimpinan, baik di kantor pusat, unit dan anak perusahaan yang ada di wilayah Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Pemeriksaan dilaksanakan selama 11 hari, 31 Mei-10 Juni 2021.

Kepala Bagian SDM PTPN VII  Hidayat menjelaskan dilakukan pemeriksaan ini untuk mengetahui riwayat kesehatan seluruh karyawan PTPN VII di Kantor Pusat maupun Wilayah.

Pemeriksaan dilakukan ditiga wilayah kerja PTPN VII. Dengan jadwal pemeriksaan untuk wilayah Lampung dilaksanakan tanggal 31 Mei-07 Juni 2021, wilayah Palembang 08-10 Juni dan Bengkulu 08-09 Juni 2021.

"Pemeriksaan MCU  terdiri dari cek darah lengkap, tekanan darah, EKG, visus mata, tinggi badan dan berat badan, urine, pemeriksaan fisik, dan tredmil.  

Menurut Hidayat, harapannya pemeriksaan MCU ini dapat dilakukan secara rutin, agar dapat mendeteksi dini penyakit karyawan yang ada. Bila sudah terdeteksi, orang akan menjaga fisiknya dari awal. Ketika dia sakit, kita akan mengeluarkan biaya pengobatan tidak sedikit dan produktivitas karyawan menjadi rendah. Dengan pemeriksaan MCU, kita bisa meminimalisir hal tersebut karena sudah terdeteksi sejak dini. 

"Sama seperti tanaman dan pabrik, SDM juga perlu dilakukan pemeliharaan. Di lapangan kita sudah gunakan peralatan modern dan canggih, tapi bila SDM nya sakit, sama saja tidak bisa mengoperasikannya," paparnya.

Jadi, kualitas SDM juga harus diperhatikan, dari segi kesehatannya.

Untuk tahap I, tambah pria yang akrab disapa Dayat ini, kita lakukan MCU untuk karyawan pimpinan. Nantinya kita juga akan memprogram, untuk karyawan penyelia dan lainnya. Sehingga semua karyawan yang ada di PTPN VII mendapatkan pemeriksaan MCU. 

Sebelum pemeriksaan, setiap karyawan mengisi form persetujuan umum, pernyataan pasien,  dan mengisi form riwayat kesehatan karyawan.

Kedepan, pemeriksaan MCU diupayakan akan dilakukan secara rutin, mudah-mudahan kondisi perusahaan akan semakin membaik. Karena memang pelaksanaan pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“PTPN VII berkomitmen agar SDM yang ada menjadi  Karyawan Sehat untuk mewujudkan PTPN7 Gemilang,” Tegas Dayat.

Bicara soal program SDM, Dayat menjelaskan khusus program di bidang SDM, PTPN VII selaraskan dengan program holding saat ini sedang melakukan penataan, dari sisi pemenuhan jabatan dan peningkatan kompetensi. Ada beberapa program yang kita selaraskan dengan KPI (Key Performance Indicator) Corporate.

PTPN VII Saat ini  sedang menyusun Human Capital Information System (HCIS) Dimana SDM PTPN VII akan memiliki Dashbord informasi data SDM yang terintegrasi berbasis web dan android. Pada program ini seorang karyawan bisa melihat informasi, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan karyawan  dari sisi kompetensinya. Disistem itu juga ada beberapa informasi misalnya: Data Karyawan (demografi, data cuti, curriculum vitae, pay slip), Talent pool, CLI, kebutuhan data pengembangan diri dan beberapa data lainnya. Kedepan, seorang karyawan akan dapat langsung mengetahui kelebihan dan kekurangannya, shg akan bisa langsung mengupgrade kekurangan kompetensinya. Karyawan tersebut bisa meningkatkan kompetensinya dengan pembelajaran sendiri.

Saat ini, penilaian setiap karyawan sudah ada, namun untuk mengetahui informasinya harus berkoordinasi dengan bagian terkait. Dengan program HCIS ini, setiap karyawan bisa mengetahui kompetensinya ada di quadran mana, apa kelebihan dan kekurangannya.

Kedepan juga, bagian SDM akan menyiapkan pojok konselling untuk bimbingan konseling dengan psikolog. Dalam satu minggu kita siapkan waktu 2 hari untuk konseling karyawan di seluruh kebun. Konseling ini bisa dilakukan secara virtual atau byphone dan online.

Saat ini bagian SDM, sudah memiliki program hingga Desember 2021, dimana setiap bulannya beberapa karyawan akan disertakan dalam program prioritas pelatihan untuk peningkatan kompetensi. Konsepnya kita sekarang meningkatkan kompetensi dan sertifikasi. (**)

Editor: Nurjanah/Rls.