MOMENTUM, Bandarlampung--PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen mendukung pemerataan ketersediaan jaringan gas hingga ke pelosok Indonesia.
Melalui anak perusahaan, PT PGAS Solution, PGN menghadirkan pabrik pipa PE (polyethylene) di Klari, Karawang Timur, Jawa Barat dengan luas area 3000m2. Ini merupakan pabrik pipa PE pertama di Pertamina Group dan siap mendukung program kerja holding migas.
Direktur Operasional PT PGAS Solution Edi Armawiria mengatakan, pabrik pipa PE menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pipa PE yang digunakan sebagai material utama konstruksi jaringan pipa gas rumah tangga.
"Adapun pipa yang diproduksi oleh Pabrik Pipa PE milik PGAS Solution diberi merek Solfipe," ujar Edi melalui rilis yang diterima harianmomentum.com, Kamis (17-6-2021).
Edi memaparkan, solfipe memiliki jenis diameter mulai dari 20mm, 32mm, 63mm, 90mm dan 110mm dan terdiri dari dua tipe, yaitu MDPE-80 (Medium Density Polyethylene) untuk jaringan gas dan HDPE-100 (High Density Polyethylene) merupakan jenis pipa yang biasa digunakan untuk subduct, fiber optic, air, dan masih banyak lagi.
Sebagai informasi, Solfipe untuk Pipa Gas MDPE-80 sudah memiliki nilai TKDN diatas 25%, dan untuk Pipa HDPE-100 dengan nilai TKDN diatas 48%. Selain itu, Solfipe juga sudah mendapatkan sertifikat dari LEMIGAS yang proses pengujiannya telah menggunakan standard ISO 4437, merupakan Standard Pengujian Kualitas Pipa Polyethylene, sehingga dapat dipastikan semua pipa telah sesuai standar dan sudah aman.
Sementara Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menjelaskan, pabrik pipa PE merupakan inovasi dan pencapaian dari PT PGAS Solution selaku bagian dari subholding gas dalam meningkatkan efisiensi biaya pembangunan.
Selain itu, massifnya pembangunan jaringan gas rumah tangga perlu juga didukung dengan ketersediaan stok pipa PE. Di sisi lain, hal ini menjadi upaya untuk meningkatkan produk TKDN guna mendukung proyek strategis jaringan gas rumah tangga. Khususnya untuk proyek jargas jangka pendek menengah tahun 2021-2022.
Menurut Ahmad, tingginya biaya investasi konstruksi jaringan gas menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Biaya material menjadi salah satu penyumbang tertinggi dalam sebuah proses pembangunan infrastruktur. Meskipun demikian, komitmen Pemerintah untuk terus mengoptimalkan pemerataan pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui Jaringan Gas Rumah Tangga tetap harus dilaksanakan dan didukung penuh.
"Kami harap dengan hadirnya Pabrik Pipa PE di PGAS Solution dapat menekan biaya pembangunan infrastruktur gas, karena selama ini biaya material selalu menjadi porsi terbesar dalam sebuah proses pembangunan infrastruktur gas. Pabrik Pipa PE kami juga dapat memenuhi kebutuhan pipa PE pihak lain dan siap beroperasi 24 jam untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pipa,” ungkap Achmad.
Dikatakannya, pemerataan jaringan gas rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk mencapai diversifikasi energi, pengurangan subsidi, serta penyediaan energi bersih yang lebih murah.
Sehingga, masyarakat dapat melakukan penghematan secara langsung dan dapat menggunakan energi yang aman, efisien dan ramah lingkungan. (*)
Laporan: Ira/Rls
Editor: M Furqon
Editor: Harian Momentum