MOMENTUM, Bandarlampung--Anggota Komisi I DPRI dari Fraksi Partai PDI Perjuangan Mukhlis Basri mengunjungi Pondok Pesantren Riyadhus Solihin dan Daar Alfaatih di Bandarlampung.

Kegiatan memperingati wafatnya atau Haul ke-51 Bung Karno pada 21 Juni, Mukhlis sekaligus melakukan bakti sosial dengan memberikan paket sembako.

Menurut Mukhlis, bakti sosial dilakukan untuk mengenang perjuangan Bung Karno sebagai bapak bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Ada tiga hari penting dalam bulan Juni.  1 Juni Bung Karno mencetuskan Pancasila, 6 Juni Bung Karno lahir, dan 21 Juni Bung Karno wafat," ungkap Muhtasyar DPW NU Lampung ini, Senin (21-6-2021).

Selain itu, Mukhlis mengatakan, bakti sosial dilakukan sebagai ajang silaturahmi dengan para ulama, seperti yang dilakukan Bung Karno. 

"Kegiatan ini menjadi sarana saya bersirahturahmi  dengan para ulama, sebagaimana Bung Karno lakukan semasa hidupnya. Bung Karno selalu menjalin silahturahmi dan berdiskusi tentang berbagai hal dengan para ulama," tutur Politisi PDI Perjuangan Lampung ini.

Menurutnya, Bung Karno tokoh bangsa yang dekat dengan para ulama. Dalam berbagai keputusan yang menyangkut negara, Bung Karno selalu meminta masukan dan pendapat dari para ulama. Sehingga PB Nahdlatul Ulama memberi Bung Karno gelar khusus, Waliyul Amri Dharuri Bis Syaukati.

KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur pernah menulis tentang pemberian gelar Waliyul Amri Dharuri Bis Syaukati berdasarkan hukum fiqih. Bahwa kekuasaan harus efektif karena pemerintah dinilai telah menjalankan kepentingan umat Islam melalui pemberian wewenang penuh pada Menteri Agama.

Sementara itu KH Rahmat Hidayat, pengasuh Pondok Pesantren Daar Alfaatih, menyampaikan terimakasih atas semua bantuan yang diberikan Mukhlis Basri 

"Pak Mukhlis bukan kali ini saja memberikan bantuan ke pesantren Daar Alfaatih. Beliau juga turut memperjuangkan biaya pembangunan ruang belajar santri ," ungkapnya. (*)

Editor: M Furqon/Rls