Gubernur Minta Petani-Pengusaha Sesuaikan Kualitas dan Harga Singkong

img
Gubernur Arinal Djunaidi

MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Arinal Djunaidi meminta petani - pengusaha agar menerapkan penyesuaian kualitas dan harga singkong yang sama.

Sehingga, antara petani dan pengusaha sama-sama diuntungkan dengan adanya penyesuaian tersebut.

Hal itu disampaikan Arinal saat bincang santai bertajuk "Coffe Morning" bersama pengusaha tapioka di Hotel Novotel, Rabu (23-6-2021).

Menurut gubernur, saat ini harga singkong di Lampung sudah cukup terkendali. Bahkan harganya berada di kisaran Rp1.100 hingga Rp1.400 perkilogram.

"Saat ini beberapa daerah telah menerapkan harga singkong di atas Rp900 perkilogram. Tapi antara petani dan pengusaha harus memiliki standar agar sama-sama diuntungkan," jelasnya.

Salah satunya, Arinal meminta seluruh perusahaan tapioka untuk menggunakan timbangan digital dalam pengukuran kadar aci pada singkong.

"Itu harus ada, agar setiap satu truk singkong yang datang bisa langsung dicek. Jadi, jika kualitas singkong kurang baik bisa langsung diinformasikan ke petaninya," terangnya.

Selain itu, Arinal meminta pengusaha agar selalu menerapkan harga minimal singkong Rp900 perkilogram. Khususnya saat harga anjlok, sehingga petani mampu bertahan.

Untuk petani, gubernur meminta agar dapat memenuhi syarat usia panen singkong sesuai dengan kebutuhan pengusaha.

Jika petani memanen singkong sebelum waktu yang ditentukan atau dibawah sembilan bulan tanam, maka kadar aci akan rendah.

"Ini yang menjadi masalah. Karena kalau usia (singkong) tidak sesuai, kadar aci rendah. Maka saya kumpulkan dinas pertanian kabupaten/kota, untuk mengingatkan petani agar jangan menjual singkong yang tidak sesuai standar yang sudah disepakati," sebutnya.

Senada, Ketua Forum Komunikasi Pengusaha Tapioka Widarto mengatakan, sejak harga minimal singkong ditetapkan, mereka masih menemukan singkong yang ukurannya sekecil wortel.

"Masih ada yang tidak memenuhi standar waktunya (panen). Kami juga berharap ada kebijakan dari pak gubernur. Terutama melalui Kartu Petani Berjaya dalam mendukung kebutuhan petani," terangnya.

Sehingga, diharapkan kebutuhan petani saat awal tanam yang banyak pengelurannya bisa terbantu dengan KPB.

"Karena tiga bulan awal memang banyak kebutuhan. Makanya, diharapkan kebutuhan petani pada keluarganya bisa terpenuhi. Sehingga, tetap memanen singkong pada usia yang cukup," terangnya. (**)

Laporan/Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos