MOMENTUM, Bandarlampung--Seluruh kabupaten/kota di Lampung kini telah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Hal itu mengacu pada Instruksi Gubernur Lampung Nomor 18 Tahun 2021 tertanggal 7 September.
Untuk kabupaten yang melaksanakan PPKM level 2 dan bisa melaksanakan PTM secara dengan beberapa aturan.
Untuk daerah yang zona hijau pelaksanaan PTM sesuai dengan aturan dari Kementerian Pendidikan, Kebuudayaan dan Teknologi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Untuk daerah zona oranye, bisa melaksanakan PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mengacu pada Surat Keputusan bersama 3 Meteri, maka pelaksanaan PTM maksimal 50 persen.
Kecuali bagi SDLB, Madrasah Ibtidaiyah Luar Biasa (MILB), SMPLB, Sekolah Menengah Luar Biaya (SMLB) dan MALB pelaksanaan PTM maksimal 62 persen hingga 100 persen. Namun dengan jarak 1,5 meter hingga 5 meter.
Untuk Paud kapasitas maksimal 33 persen dengan jarak 1,5 meter hingga 5 meter. Bagi daerah zona merah maka diperkenankan melaksanakan PJJ.
Sementara, saat ini tujuh kabupaten di Lampung yang telah mulai melaksanakan PTM.
Seperti di Pesisir Barat yang dimulai sejak 16 Agustus 2021, Lampung Tengah dan Tulangbawang Barat sejak 25 Agustus, Lampung Utara dan Lampung Barat tanggal 30 Agustus, Mesuji dan Tulangbawang tanggal 6 September.
Sedangkan untuk PTM di Kabupaten Tanggamus akan dimulai pada 9 September besok.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Sulpakar mengatakan, baru delapan kabupaten yang siap melaksanakan PKM.
"Baru delapan daerah yang telah siap. Sedangkan tujuh daerah lainnya masih menunggu pasca PPKM selesai," sebutnya.
Menurut dia, bagi daerah yang belum melaksanakan dikarenakan menunggu izin dari pemerintah setempat.
Seperti di Bandarlampung yang masih menunggu arahan dari Walikota Eva Dwiana. Termasuk Kota Metro, Lampung Timur, Lampung Selatan, Waykanan, Pesawaran dan Pringsewu.
"Kesiapan sekolah sudah tentu mereka telah menyiapkan segala sesuatunya mulai dari prokes hingga satgas sekolah juga mereka sudah ada," jelasnya. (**)\
Laporan/Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum