MOMENTUM, Gedongtataan--Kader Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Pesawaran harus mampu menjadi benteng penangkal paham radikal dan terorisme.
Demikian disampaikan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat menghadiri pembukaan Pendidikan Kader NU (PKNU) Angkatan ke II di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng, Jumat (6-11-2021).
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pesawaran, baik pendidikan dan pengkaderan maupun kegiatan lainnya yang sangat mendukung pembangunan dan keutuhan bangsa.
"Apa yang disebutkan bahwa Kabupaten Pesawaran merupakan terbanyak kader NUnya memang benar adanya. Kepada seluruh peserta PKNU Ke-II nantinya tidak ada yang tereliminasi dan berhasil lolos dengan baik," harap Dendi.
Menurut dia, Kabupaten Pesawaran merupakan daerah transit bagi pendatang mengingat geografisnya dekat dengan Ibu Kota Provinsi Lampung maka dapat dijadikan sasaran bagi paham radikalisme.
"Karena memang geografis Pesawaran dekat dengan Bandarlampung, tapi saya yakin NU mampu membentengi para kadernya dari paham radikalisme yang dirasa seperti hantu," ujar dia.
Amanah diniah dan watoniah ini yang dimiliki NU, ada sisi sosialnya dan pendidikan yang selalu positif ditengah masyarakat. Vertikal dan horizontal harus benar benar diterapkan dalam bermasyarakat.
"Saya berharap di PKNU ini memperkuat tujuan NU dan dapat memetakan masalah di lingkungan kita masing-masing. NU harus reaktif dan responsif dengan penyebaran paham radikalisme, segera koordinasikan dengan pihak keamanan, " tutur dia.
Sementara, Ketua Pelaksana PKNU-II, Amin Udin mengatakan bahwa meskipun hanya dengan 14 hari kegiatan ini dapat dilaksanakan semoga dapat mencetak kader-kader terbaik.
"Setidaknya persiapan biasanya dua bulan, namun dengan semangat pemuda dan geloranya kita dapat mempersiapkan meskipun hanya dua minggu, " katanya.
Ia menerangkan, calon penggerak nantinya harus dapat meneruskan warisan para ulama khususnya KH Hasyim Asyari. Ikuti dan taati apa yang menjadi aturan panitia penyelenggara.
"Calon penggerak Nahdlatul Ulama diharapkan dapat mewarisi ilmu dan semangat para ulama terdahulu diantaranya KH Hasyim Ashari dan masyayikh sebelumnya. Karena berhikmat ke NU berarti berkhimat ke NKRI, karena NU bagian isi dari NKRI, " terang dia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut: Kapolres AKBP Vero Aria Radmantyo, Ketua Tanfidizyah PCNU Pesawaran, serta jajaran pengurus NU se-Kabupaten Pesawaran.
Laporan: Rifat Arif.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum