MOMENTUM, Bandarlampung--Harga ayam potong di Kota Bandarlampung mengalami kenaikan yang signifikan.
Hal itu terjadi sejak pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat atau turunnya level PPKM di Bandarlampung.
Pemerintah kembali mengizinkan kegiatan masyarakat yang sebelumnya dibatasi. Seperti menggelar hajatan pernikahan dan pameran. Permintaan daging ayam pun meningkat.
Pedagang ayam potong di Pasar Gintung, Narto mengatakan permintaan ayam potong mulai meningkat sejak beberapa pekan terakhir. "Biasanya, setiap hari ada pesanan untuk acara syukuran ataupun pernikahan," ungkap Narto kepada harianmomentum.com, Senin (8-11-2021).
"Jadi dari peternaknya juga sudah agak susah karena permintaan ayam potong saat ini sangat tinggi. Akibatnya, harga daging ayam ikut naik," lanjut Narto.
Dia mencontohkan, harga satu ekor ayam potong sebelumnya Rp34 ribu. Kini, naik menjadi Rp39 ribu per ekor.
Pedagang ayam potong lainnya, Suryati mengatakan meningkatnya permintaan ayam potong membuat harga jualnya naik. "Sekarang mulai susah memperoleh daging dari peternak, jadi kita dapatnya juga harga yang tinggi," katanya.
Kenaikan harga ayam potong juga terjadi di Pasar Tamin. Sopian, pedagang ayam potong merasa bersyukur karena harga ayam potong yang naik. "Alhamdulillah bisa mendapatkan keuntungan lebih," katanya.
Dia mengatakan saat ini menjual ayam potong seharga Rp38 ribu per ekor, sebelumnya dia jual Rp32 ribu per ekor.
Seorang pengunjung pasar Tamin, Fadli mengatakan tidak kaget dengan kenaikan harga ayam. "Sudah gak kaget, menjelang akhir tahun pasti banyak harga yang naik," katanya.
"Semoga tidak ada bahan pokok yang mengalamu kelangkaan nantinya," harap Fadli.
Laporan: Glenn KS
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum