Waspada "La Nina", BMKG: Tujuh Daerah di Lampung Berpotensi Terdampak

img
ilustrasi badai la nina.

MOMENTUM, Bandarlampung--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat telah merilis hasil monitoring terhadap perkembangan terbaru kedatangan badai la nina, Selasa (16-11-2021).

Kini nilai anomali data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian Tengah dan Timur telah melewati ambang batas yakni sebesar -0,61 pada periode Oktober 2021.

Sebagai dampaknya, ada beberapa wilayah di Indonesia yang akan terkena imbas badai la nina yakni Sumatera Bagian Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian selatan serta Sulawesi Bagian Selatan.

Provinsi Lampung masuk dalam wilayah Sumatera Bagian Selatan dan diprediksi bakal mengalami dampak badai tersebut.

Untuk itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung mengingatkan Pemerintah untuk siap menghadapi kemungkinan terburuknya.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto mengatakan, ada tujuh kabupaten/kota yang diharuskan waspada terhadap kedatangan badai itu.

"Tujuh daerah tergolong rawan bencana yang terkena dampak dari musim penghujan, yakni Lampung Barat, Pesisir Barat, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Bandarlampung, dan Tanggamus," ujar Rudi, Selasa (16-11).

Rudi menuturkan, kondisi La Nina masih lemah sehingga potensi untuk penambahan curah hujannya belum begitu dirasakan. Namun, prakiraan musim di wilayah Lampung sudah memasuki musim penghujan, sehingga sudah mulai berpotensi terjadi curah hujan yang agak banyak dibandingkan sebelumnya.

"Wilayah Lampung yang secara historis pernah terjadi atau terdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir genangan, banjir bandang, tanah longsor, wilayah wilayah yang cenderung perbukitan," kata Rudi.

Dia melanjutkan, wilayah tersebut adalah Tanggamus, Pesisir Barat, dan Waykanan. Ketiga wilayah ini adalah wilayah yang rawan terjadinya longsor. 

Sementara wilayah yang berpotensi Banjir Bandang yaitu Mesuji, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pesawaran.

Kemudian, awal November, wilayah Lampung sudah masuk musim penghujan. Sehingga BMKG memprediksi pada Desember intensitas turun curah hujan akan sedang dan lebat.

"Jadi potensinya mengarah ke Desember akan semakin banyak dibandingkan bulan sebelumnya," tutur dia.

Rudi menjelaskan, prediksi akhir tahun menurut prakiraan puncak musim penghujan di provinsi Lampung, diperkirakan terjadi di bulan Januari dan Februari 2022. 

Menurut dia, atas hasil monitoring ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar siap siaga, gotong royong membersihkan drainase.

BMKG juga mengimbau pemerintah daerah agar segera mendata atau melakukan normalisasi sungai-sungai yang memang dirasa itu saluran primer.(**)

Laporan: Ira Widya

Editor: Agus Setyawan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos