MOMENTUM, Pesawaran--Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melakukan pengabdian masyarakat dalam upaya meningkatkan penjualan produk kerajinan tapis Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mutiara Negerikaton, Pesawaran.
Tim dosen itu yakni, Dr Anggalia Wibasuri, S.Kom., M.M. selaku ketua, dan Dr. M. Said Hasibuan, S.Kom., M.Kom., serta Drs. Suwandi, M.M. selaku anggota.
Pengabdian masyarakat berjudul Implementasi Digital Marketing untuk Meningkatkan Transaksi Penjualan bagi Kelompok Usaha Bersama “Mutiara” Produk Tapis di Era Revolusi Industri 4.0 dan New Normal tersebut dilakukan pada Kamis (25-11-2021)
Anggalia mengatakan pandemi membuat UMKM dan UKM terdampak dalam penjualan. Terutama yang masih menerapkan pemasaran secara konvensional dengan keterbatasan jangkauan kepada konsumen.
“Atas dasar tersebut kami memberikan pendampingan untuk meningkatkan transaksi penjualan kerajinan tapis KUB Mutiara yang juga menjadi salah satu UMKM dengan kearifan lokal di Lampung dan khususnya di Kabupaten Pesawaran,” ungkapnya.
Anggalia dan tim kini sedang melakukan penyelesaian pembuatan website untuk menunjang pemasaran produk tapis asli Lampung milik KUB Mutiara. “Websitenya masih dirancang karena belum selesai 100 persen,” ujarnya.
Dosen Prodi Manajemen ini berharap dengan adanya website akan memudahkan dalam pemasaran yang dapat dilakukan KUB Mutiara tanpa adanya jarak geografis. Produk tapis dapat dijajakan di website yang juga dapat dilihat ataupun dikunjungi banyak orang.
“Tidak hanya dari Pesawaran maupun Provinsi Lampung tetapi juga dari luar Lampung bahkan internasional. Secara tidak langsung pemesanan akan bertambah karena jangkauan yang luas tanpa adanya jarak dan waktu,” jelasnya.
Sementara, Pemilik KUB Mutiara, Irsyad mengucapkan terima kasih atas support Dosen IIB Darmajaya dalam membantu peningkatan penjualan Produk Tapis miliknya. “Kami sangat senang dengan perhatian dosen untuk membantu KUB Mutiara di tengah pandemi ini,” ucapnya.
Dia berharap dengan bantuan pembuatan website ini juga produk Tapis akan semakin dikenal di dunia. “Karena produk kerajinan Tapis ini merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat setempat. Bila mengalami peningkatan penjualan maka akan sangat membantu pengrajin lainnya dari sisi pendapatan,” tutupnya. (**)
Editor: Nurjanah/rls
Editor: Harian Momentum