MOMENTUM, Bandarlampung--Mahasiswa Provinsi Lampung sepakat menggelar aksi unjuk rasa di pelataran Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, pada Rabu (13-4-2022) mendatang.

Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Lampung Memanggil itu, terdiri dari sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi setempat.

Koordinator Lapangan Aliansi Lampung Memanggil Tommy Pasha mengatakan, pada aksi itu, para peserta aksi akan menyampaikan sejumlah tuntutan yang kepada pemerintah.

"Kami menolak rencana isu kepemimpinan presiden tiga periode dan tetap menuntut diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu) 2024, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), meminta pemerintah menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok serta mewujudkan reforma agraria sejati," kata Tommy yang juga Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Bandarlampung itu, Minggu (10-4-2022).

Selain itu, massa aksi juga menuntut pemerintah agar segera mencabut Undang-Undang (UU) Cipta Kerja serta mempermudah akses kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Sejumlah tuntutan yang akan kami sampaikan itu, merupakan suara hati dan keresahan masyarakat selama ini," tegasnya.

Dia menjelaskan, jika Senin (11-4-2022) terdapat massa aksi yang menggelar unjukrasa, maka dapat dipastikan bukan dari Aliansi Lampung Memanggil.

"Jika besok ada aksi unjukrasa, bisa dipastikan bukan dari Aliansi Lampung Memanggil, karena kita sudah sepakat akan menggelar di hari Rabu (13-4)," jelasnya.

Sedangkan terkait aksi gabungan mahasiswa se-Indonesia yang akan dilaksanakan di Jakarta, Tommy memastikan tidak ada perwakilan dari Universitas Bandarlampung untuk bergabung.

"Karena ada aksi di Lampung hari Rabu, maka kami tidak berangkat ke Jakarta untuk bergabung pada aksi tanggal 11 mendatang," sebutnya.

Menurut dia, guna melancarkan aksi Rabu mendatang, perwakilan Aliansi Lampung Memanggil akan mengirimkan surat pemberitahuan ke Polresta Bandarlampung pada Senin mendatang.

"Perihal izin menggelar aksi, besok akan kami kirimkan surat pemberitahuan ke Polresta Bandarlampung," katanya. (**)