DPRD Lampung Sampaikan Tuntutan Mahasiswa ke DPR RI

img
Gubernur Arinal Djunaidi dan Ketua DPRD Lampung saat mendengarkan aspirasi mahasiswa

MOMENTUM, Bandarlampung--Tuntutan mahasiswa saat aksi unjuk rasa pekan lalu telah disampaikan kepada DPR RI.

Tuntutan itu disampaikan langsung DPRD Lampung sebagai tindaklanjut dari aksi beberapa waktu lalu. 

"Alhamdulilah aspirasi tersebut sudah kami terima dan kami hantarkan kepada pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden Republik Indonesia dan Pimpinan DPR RI di Jakarta," kata Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay, Selasa (19-4-2022).

Mingrum juga menyatakan, akan memonitoring apa yang menjadi tuntutan Aliansi Lampung Memanggil beberapa waktu lalu. 

"Salah satunya masalah reformasi agraria. Karena di Provinsi Lampung juga masih ada konflik-konflik vertikal, antara masyarakat dengan coorporate atau badan-badan usaha milik negara," terangnya.

Terlebih, menurut dia, persoalan mafia tanah sesuai dengan arahan Presiden diharapkan aparat penegak hukum dapat bertindak tegas.

Disinggung soal adanya rencana aksi susulan, dia berharap, para mahasiswa agar menunggu hasil dari DPR RI.

"Bukan berarti menghalangi aspirasi demokrasi dari adik-adik mahasiswa, tapi ini kan masih dalam suasana Ramadhan lakukanlah hal-hal yang lebih bermanfaat," harapnya. 

Sebelumnya, Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil melakukan aksi di kantor Gubernur setempat, Rabu (14-4-2022).

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyampaikan tujuh tuntutan kepada pemerintah untuk segera direalisasikan.

"Hidup mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!" Seru para demonstran di lokasi.

Aksi yang dilakukan sejak pukul 10.30 Wib hingga menjelang siang, hampir tidak membuahkan hasil karena pemerintah tidak menanggapi sama sekali.

Hal tersebut nyaris membuat kericuhan, membuat para demonstran tersulut emosinya dan sempat menarik paksa pagar berduri yang dipasang oleh kepolisian.

Koordinator Lapangan Aliansi Lampung Memanggil, Tommy Pasha mengungkapkan sejumlah tuntutan yang akan disampaikan ke pemerintah.

"Kami menuntut untuk menurunkan harga BBM yang menyiksa rakyat, dan stabilkan harga bahan pokok," kata Tommy.

Menurutnya, ada enam permasalahan yang dapat menggiring masyarakat menuju jurang kemiskinan struktural.

"Oleh karena itu kami menyusun tujuh tuntutan untuk disampaikan. Enam diantaranya mengenai persoalan yang membuat masyarakat menuju miskin dan satu tuntutan yang dengan tegas menolak tindakan represifitas aparat keamanan kepada massa aksi," ujar Tommy.

Tommy menegaskan agar bisa menyelesaikan permasalahan yang telah disampaikan oleh massa aksi dalam kurun waktu 3x24jam.

"Jika dalam kurun waktu tersebut permasalahan tidak ditindaklanjutti, maka kami akan membawa massa yang lebih banyak lagi bahkan bisa dua kali lipat dari yang datang hari ini," tegas Tommy. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos