MOMENTUM, Bandarlampung--Ratusan sapi asal Lampung Tengah (Lamteng) yang dikirim ke Kota Batam Kepulauan Riau diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Berdasarkan pemberitaan yang beredar, ada 202 dari 813 sapi yang diduga terjangkit PMK.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lampung Lili Mawarti menduga, ratusan ternak itu terpapar PMK saat di perjalanan.
"Betul mas, kemungkinan besar terpapar dalam perjalanan," ujar Lili saat dimintai keterangan, Senin (4-7-2022).
Apalagi, menurut dia, ternak yang dikirim tersebut sudah di lengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal.
"Serta mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku dalam pengiriman ternak antar provinsi," terangnya.
Dia juga menduga perjalanan yang cukup lama menjadi penyebab sapi-sapi tersebut terjangkit wabah itu.
"Perjalanannya cukup lama, tiga hari tiga malam. Kemungkinan besar menyebabkan sapi-sapi tersebut lelah dan kondisi kesehatannya menurun," tuturnya.
Sementara, Wakil Gubernur Chusnunia mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Disnakkeswan terkait hal tersebut.
Meski demikian, Chusnunia memastikan, beberapa waktu lalu saat pelaksanaan vaksin PMK, Lampung Tengah tidak termasuk daerah yang terjangkit.
"Lagi mau konfirmasi dengan bu lili. Soalnya belum dapat laporan. Tapi saat saya rilis vaksin waktu itu, Lamteng tidak masuk daerah terjangkit PMK," sebutnya.
Dia juga mengungkapkan, beberapa hari lalu, memang ada pengiriman sapi ke luar Lampung. "Di sininya tidak PMK. Tapi sampai di lokasi dikabarkan begitu," jelasnya.
Karena itu, dia akan memastikan terlebih dahulu kebenarannya. "Kita cek dulu kebenarannya, karena waktu berangka saya juga konfirmasi dengan pak bupati," sebutnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya