MOMENTUM, Kotabumi -- Parah, ternyata bukan hanya SDN Handuyangratu yang kondisinya memprihatinkan. Ternyata, ada puluhan sekolah dasar di Lampung Utara yang tak layak untuk kegiatan belajar anak.
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, banyak sekolah yang tidak tersentuh pembangunan. Sarana dan prasarana sekolah tidak memadai untuk sebuah lembaga pendidikan.
Sebagai contoh, SDN 01 dan SDN 03 Sindangsari di Kecamatan Kotabumi. Sekolah yang tidak jauh dari pusat kota Lampura ini, kondisinya juga memprihatinkan. Berbagai kerusakan yang ada disekolah tersebut sempat diabadikan oleh kamera wartawan harianmomentum pada Jumat, 22 Juli 2022.
Baca Juga: SDN Geribik, Mencoreng Dunia Pendidikan Lampung Utara
Joni, warga sekitar yang sempat diwawancarai mengatakan pemandangan sekolah rusak tersebut sudah berlangsung lama. Dia pun heran, sekolah yang berada tak jauh dari pusat kota seperti tidak diperhatikan oleh pimpinan yang fotonya terpampang di tembok sekolah.
"Sudah bertahun-tahun kondisinya (rusak) parah. Coba abang liat pantas gak kira-kira sekolah negeri bangunannya kayak gitu. Sekalian tuh liat ada banner foto pejabat yang lagi senyum terpajang ditembok sekolah," celetuknya, sambil menunjuk kearah bangunan gedung sekolah.
Dirinya meminta kepada para pemangku jabatan yang diamanahkan oleh masyarakat agar bertindak tegas dan tanggap menyikapi fenomena yang mencoreng dunia pendidikan di Lampura.
Sementara itu, Kadisdikbud Lampura, Mat Soleh saat dikonfirmasi secara eksklusif diruang kerjanya, Jumat, 22 Juli 2022, membenarkan mengenai masih banyaknya kondisi sekolah yang bangunan gedung maupun fasilitas lainnya yang belum memadai bahkan rusak parah.
Ia menuturkan, setidaknya berdasarkan data yang telah dihimpun jajarannya terdapat puluhan sekolah dasar yang masuk kriteria rusak parah.
"Sudah didata, totalnya ada 34 SDN yang kondisinya rusak. Dari keseluruhan data tersebut tersebar di 13 Kecamatan," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampura.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinan wilayah di Kecamatan Bungamayang dan sudah menemukan solusi mengenai permasalahan sekolah SDN Handuyangratu.
Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak eksternal guna mendukung langkah cepat mengingat saat ini pembelajaran tatap muka tengah berlangsung.
"Kita juga sedang berupaya untuk mengakalinya, apakah itu melalui dana corporate social responsibility (CSR) maupun upaya lainnya. Sementara waktu ini, anak-anak kita relokasi ke gedung paud dan balai kampung yang lokasinya tidak jauh dari sekolah tersebut agar anak-anak ini tidak terlantar," imbuhnya.
Lebih lanjut, Mat Soleh juga mengklaim pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparatur desa setempat dan sudah mencapai kesepakatan bersama dengan hasil mendapatkan hibah lahan/tanah dari unsur elemen masyarakat setempat untuk digunakan sebagai lokasi pembangunan sekolah.
"Alhamdulillah hasil turun lapangan kemarin membuahkan hasil, ada warga yang menghibahkan tanahnya untuk dibangun gedung sekolah, Insya Allah di APBD-P tahun ini akan dibangunkan RKB 1 lokal. Kemudian di tahun 2023 mendatang akan kita prioritaskan pembangunan gedung sekolah di sana," tandasnya. (*).
Editor: Muhammad Furqon