Kadiskominfo dan Ketua PWI Tubaba Ajak Perangi Hoax

img
Kadiskominfo Tubaba, Fajril Hikmah. Foto: Ferki

Harianmomentum.com--Berita menghasut dan mengajak untuk membenci suatu kalangan padahal tidak ada fakta dan kebenaran di dalamya, merupakan salah satu ciri-ciri berita bohong atau hoax.

 

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Fajril Hikmah.

 

Oleh karena itu, ia berharap wartawan bekerja secara profesional. Ia juga mengingatkan di era keterbukaan informasi, media tentunya boleh mengkritisi namun tidak melukai dengan cara yang tidak profesional.

"Wartawan harus profesional. Tulisan boleh tajam bukan untuk menusuk atau melukai, sajian informasi harus mendidik. Peran media sebagai kontrol sosial diperlukan, namun jangan sampai menimbulkan rasa pesimisme di masyarakat dengan sajian berita yang tidak berimbang," kata Fajril, kepada Harianmomentum.com, Kamis (9/11).


Untuk itu, ia meminta semua komponen masyarakat di daerah itu agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berbagai isu atau informasi yang merugikan besifat menghasut untuk memperkeruh suasana.

Menurutnya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat. Perkembangan tersebut tentu saja diikuti oleh media massa yang juga semakin mempermudah masayarakat dalam memperoleh informasi secara cepat dan praktis tanpa terbatas ruang dan waktu.


Fajril berharap, wartawan harus memberikan informasi yang akurat, lengkap, jelas, jujur serta aktual, dan juga dapat memberikan prediksi serta petunjuk ke arah perubahan dan transformasi. Meskipun pekerja jurnalistik memiliki kebebasan, namun ada batasan yang harus dimengerti dan dijalankan.


Ia menambahkan, wartawan juga harus memahami tentang etika dalam jurnalistik. Seorang wartawan yang melebih-lebihkan sebuah berita dengan maksud untuk membuat berita itu lebih heboh dan sensasional merupakan pelanggaran etis. 

Senada dikemukakan Ketua PWI Kabupaten Tubaba Edi Zulkarnain. Dirinya juga geram dengan berita hoax.

 

Menurut dia, penting bagi wartawan untuk menyandang predikat kompeten dengan mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

 

“Dengan mengikuti UKW bisa diketahui wartawan itu kompeten atau belum. Jika belum, artinya masih perlu belajar lebih banyak lagi. Jika sudah, maka harus tetap memegang teguh nilai-nilai kompetennya itu, dan itu lebih berat,” ujar Edi. (frk)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos