MOMENTUM, Bandarlampung--Sejumlah kasus hukum di Provinsi Lampung yang sempat viral di media sosial atau medsos menarik perhatian Kompolnas dan Kemenkopolhukam.  

Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas), Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto mengatakan, kedatangannya bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) ke Mapolda Lampung untuk melakukan pengawasan terhadap penanganan sejumlah kasus tersebut.

Pudji menyebutkan sejumlah kasus yang akan diawasi, antara lain, penanganan kasus pencurian kambing di Lampung Utara, penganiayaan dokter di Lampung Barat, serta penanganan kasus sparepart mobil.

"Kedatangan kami ke Polda Lampung dalam rangka melakukan pengawasan yaitu hal-hal yang dianggap menjadi suatu tujuan untuk memperbaiki. Apakah itu masalah pelayanan atau penegakan hukum. Seperti beberapa waktu lalu, kan ada terjadi sesuatu yang viral di Lampung," kata Pudji di Mapolda Lampung, Kamis 4 Mei 2023.

Kedatangannya ke Polda Lampung, kata dia, merupakan tindak lanjut pengarahan dari Menkopolhukam selaku Ketua Kompolnas.

"Terkhusus karena kami mendapatkan arahan dari bapak Menkopolhukam selaku Ketua Kompolnas, kami datang kemari untuk menanyakan sampai sejauh mana penanganannya sehingga kami minta klarifikasi," ucapnya.

"Klarifikasi itu sudah disampaikan tadi dan alhamdulilah sesuai harapan kita Kompolnas," tambah dia.

Senada Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, kunjungan Kompolnas RI ke Mapolda Lampung sebagai pengawasan terhadap kinerja Polri, guna mengklarifikasi adanya laporan dan pengaduan yang menjadi atensi publik atau viral.

"Tadi yang dibahas itu masalah viral Bima tiktoker, ada atau tidak intimidasi yang dilakukan oleh kepolisian. Kedua, penangkapan pencuri kambing di Lampung Utara yang meninggal. Terus video viral masalah sparepart yang diduga mendapat intimidasi polisi. Lalu, tindakan kekerasan terhadap nakes (dokter) di Lampung Barat," terang Pandra.

"Untuk kedepannya hal ini sebagai masukan untuk Polda Lampung dan polres jajaran," katanya. (*)