MOMENTUM, Metro--Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin mengajak pemuda-pemudi berperan dalam mewujudkan generasi emas 2045.
Dikatakan Wahdi, dalam penyusunan rancangan RPJPD Kota Metro 2025-2045, pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing sangat dibutuhkan.
“Perkuat peran anak dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang juga untuk mendukung Kota Metro sebagai kota berpendidikan melalui Generasi Emas Metro Cemerlang (Gemerlang) dalam mencapaian Indonesia Emas Tahun 2045,” kata Wahdi, Selasa (7-11-2023).
Wahdi menekankan, pembangunan di Kota Metro juga perlu memperhatikan bonus demografi. Yaitu, peningkatan penduduk usia produktif antara 16 hingga 65 tahun.
“Untuk mempersiapkan bonus demografi ke depan sampai tahun 2035, diperlukan pembentukan sumber daya manusia yang baik dan siklus pembangunan berdasarkan siklus kehidupan masyarakat," jelasnya.
Walikota Metro mengaku kagum atas keberanian dari Forum Anak Kota Metro, Pemuda Pelopor Kota Metro dan Duta Gendre Kota Metro, dalam menyampaikan pendapat, saran dan kritik sebagai generasi penerus bangsa yang peduli dengan pembangunan Kota Metro.
“Pantas anda-anda itu menjadi pemuda pelopor, termasuk juga forum anak muda yang terlihat semakin dewasa dalam berfikir dan menyampaikan pendapat,”ucapnya.
Dia berharap, RPJPD Kota Metro Tahun 2025-2045 dapat menangkap jauh pandang ke depan untuk anak-anak Kota Metro menuju Indonesia Emas 2045.
“Sehingga penyusunan RPJPD Kota Metro 2025-2045 dalam pembangunan non fisik dan fisik bisa berjalan dengan sebaik-baiknya dan mempunyai manfaat untuk Kota Metro,” bebernya.
Senada dikatakan Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman, semua pemuda-pemudi mempunyai tanggungjawab dalam mengawal proses pembangunan di Kota Metro.
“Berangkat dari hitam putihnya kota ini tergantung pada generasi yang berada pada kegiatan FGD ini, mulai dari yang paling tua sampai yang paling muda,” tambahnya.
Dia menjelaskan, Indonesia Emas memiliki 8 Agenda dan 17 Arah Tujuan Pembangunan Indonesia Emas 2045 yang dimulai dari Transformasi Indonesia yang terdiri dari Transformasi Sosial, Transformasi Ekonomi, dan Transformasi Tata Kelola.
“Selain itu juga, ada Landasan Transformasi yang tediri dari Stabilitas dan Ketangguhan Diplomasi, Ketahanan Sosial dan Budaya dan Ekonomi, serta Kerangka Implementasi Transformasi, ” jelasnya.
Wakil menambahkan, Wakil Presiden RI pernah mengatakan dalam Musrenbang RPJPN bahwa yang menjadi fondasi rangka fikir pembangunan manusia itu adalah pendekatan siklus kehidupan yang termasuk juga dalam JAMA-PAI.
“Saat ini, Capaian Pembangunan Pemuda Indonesia dari hasil susenas Tahun 2021 ada sekitar 64,92 juta jiwa Penduduk Indonesia atau hampir seperempat penduduk Indonesia 23,90 persen berada dalam kelompok umur pemuda,” ungkapnya.
Menurut dia, keterlibatan pemuda dalam pembangunan dapat di lihat dari keterlibatan aktif pemuda dalam kegiatan diseminasi pengetahuan dan informasi, mengikuti berbagai kegiatan kesukarelawan, menjadi bagian dalam pengembangan, pelaksanaan, dan pengawasan.
“Selain itu, pemuda juga meningkatkan kolaborasi antar komunitas atau organisasi kepemudaan, menjadi inovator dalam bidang teknologi, informasi, maupun sosial,” ucapnya.(**)
Editor: Muhammad Furqon