MOMENTUM, Bandarlampung--Dalam semangat keberagaman budaya dan kuliner, mahasiswa dari tujuh negara berbeda berkumpul untuk mengikuti praktik pembuatan wedang jahe dan cemilan dimsum.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari International Entrepreneur Program yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung di Provinsi Banten pada 19--27 Novembar 2023 lalu. Suksesnya acara ini menjadi momentum yang baik untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar kekayaan kuliner dalam dan luar negeri.
Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan lintas budaya melalui rasa dan seni kuliner. Mahasiswa dari Bangladesh, Kenya, Malaysia, Filipina, Thailand, Turki, dan Indonesia bergabung dalam sesi praktik yang dipandu oleh ahli kuliner setempat.
Pada sesi pembuatan wedang jahe, mahasiswa belajar tidak hanya tentang resep dan teknik memasak, tetapi juga tentang sejarah dan nilai-nilai kesehatan dari minuman tradisional ini. Masing-masing negara membawa nuansa khasnya sendiri dalam mempersiapkan wedang jahe, menciptakan campuran unik dari bahan-bahan lokal.
Sementara itu, dalam pembuatan cemilan dimsum, mahasiswa bekerjasama untuk menciptakan berbagai varian makanan ringan khas Asia tersebut. Mereka belajar tentang teknik melipat dan menggulung kulit dimsum, serta menggali rahasia-rahasia di balik kelezatan isiannya.
Salah satu peserta, Ameenah Luebaeludong asal Thailand, menyatakan, “Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya tidak hanya belajar membuat makanan dan minuman baru, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan tradisi dari teman-teman saya dari negara lain terutama Indonesia.”
Femei Purnamasari, S.E., M.Si., sebagai salah satu dosen FEBI UIN Raden Intan Lampung sekaligus pendamping lapangan mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme dan semangat kolaboratif mahasiswa. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mempererat hubungan antar-mahasiswa dari berbagai negara dan membuka jendela untuk lebih memahami keanekaragaman kuliner di dunia,” ujarnya.
Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang keberagaman kuliner, tetapi juga menciptakan ikatan persahabatan yang kuat di antara peserta. Dengan semangat ini, mereka membawa pulang lebih dari sekadar keterampilan memasak; mereka membawa pulang kenangan tak terlupakan dan hubungan yang melintasi batas-batas negara.(**)
Editor: Agus Setyawan