LAMBAN YOSO. Mungkin selama ini, hanya
kalangan tertentu dan masyarakat Kabupaten Pesisir Barat saja yang mengenal
nama itu.
Lamban
Yoso adalah nama sebuah villa di Pekon (Desa) Serai Kecamatan Pesisir Tengah.
Villa itu salah satu penginapan termewah di Kabupaten Pesisir Barat.
Sesuai
namanya, villa yang dibangun diatas tanah seluas satu hektare itu, milik Hendry
Yosodiningrat, pengacara terkenal sekaligus politisi PDIP.
Bagi
orang awam, memang sekilas tak ada yang istimewa dari villa tersebut. Tetapi,
bila diperhatikan lebih detail, maka akan terlihat kesan mewah dan megah.
Dengan bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu ulin, memberikan kesan klasik
saat berada di Lamban Yoso.
Sejak
pertama kali menapakkan kaki di depan villa tersebut, kita akan melihat pagar
setinggi dua meter, dengan patung kuda di sisi kanan dan kiri gerbangnya.
Menjadikan Lamban Yoso benar-benar terlihat mewah dan megah.
Saat
memasuki gerbang setinggi empat meter, kita akan disambut suasana perkebunan
dengan berbagai tanaman bunga di dalamnya. Sesekali hembusan angin laut
menambah kesejukkan saat berada di villa tersebut.
Semakin
jauh ke dalam, kita akan melihat pemandangan laut lepas. Dengan deburan ombak
yang bergemuruh. Lamban Yoso berbatasan langsung dengan garis Pantai Labuhan
Jukung Krui. Sehingga kita dapat melihat keindahan dari salah satu pantai yang
ada di Provinsi Lampung.
Para
pengunjung pun dapat menikmati fasilitas kolam renang yang ada di Lamban Yoso.
Lokasinya yang ada di pinggir pantai, membuat kita serasa berenang di tengah
laut.
Kesan
klasik dari bangunannya dan keindahan alam yang tak terbatas membuat kita betah
berada di Lamban Yoso.
Untuk
menikmati fasilitas di Lamban Yoso, kita harus merogoh kocek sebesar Rp1,2 juta
untuk kamar VIP perharinya, Rp750 ribu bagi kamar AC dan Rp500 ribu yang
non-AC.
Khusus
kamar VIP, tempat tidurnya menggunakan Dipan Kingkoil dan fasilitas mandi yang
diimpor langsung dari luar negeri. Bagi kalangan tertentu Kingkoil adalah
kualitas dipan nomor satu. Sehingga menambah kenyamanan saat tidur diatasnya.
Dengan
berbagai fasilitas yang tersedia, memberikan kita sensasi menginap di hotel
sekelas bintang lima.
Sayang
tidak semua orang dapat menikmati fasilitas yang ada di Lamban Yoso. Villa itu,
hanya boleh dinikmati oleh kalangan-kalangan pejabat saja.
David,
salah satu pengelola villa itu mengaku Lamban Yoso awalnya dibangun untuk
keluarga sang pemilik.
Seiring
berjalannya waktu, pemilik villa itu pun memutuskan untuk menyewakannya sebagai
penginapan.
“Awalnya ini dibangun cuma untuk keluarga pak Hendry, tapi waktu itu dari Pemda Pesisir Barat ingin meminjamnya, karena ditempat lain tidak ada yang cocok. Dari situ pak Hendry memutuskan untuk menjadikannya penginapan, tapi hanya tertentu saja yang bisa,” terang David. (adw)
Editor: Harian Momentum