MOMENTUM, Bandar Lampung--Puncak Grand Final Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dalam rangka Raden Intan Fair 2024 sekaligus perayaan Dies Natalis ke-56 UIN Raden Intan Lampung sukses diadakan.
Acara ini berlangsung pada 21 November 2024 di Ruang Meeting Lantai 1, Gedung Academic & Research Center, dengan menghadirkan 15 finalis, baik dalam tim ataupun individu yang mempresentasikan karya ilmiah terbaik mereka di hadapan dewan juri.
Wakil Rektor II, Dr Safari Daud MSosI, menyampaikan, kegiatan ini bukan hanya kompetisi biasa, melainkan panggung intelektual yang menunjukkan komitmen UIN RIL dalam mendukung kreativitas dan inovasi mahasiswa.
“Dies Natalis kali ini menjadi refleksi perjalanan intelektual UIN RIL sejak 1968. Kita (UIN RIL) lahir dari perjuangan kaum intelektual, dan semangat itu harus terus kita bangun,” ujar Dr Safari, yang juga merupakan Ketua Panitia Dies Natalis.
Ia berharap, kompetisi ini dapat terus menjadi agenda tahunan. Dr Safari pada kesempatan tersebut juga mengajak para mahasiswa agar dapat memerangi kemalasan dan membangun semangat untuk berkarya. “Kalau bisa lanjutkan studi ke luar negeri,” tandasnya.
Prof Dr Hj Yuberti MPd, sebagai penanggung jawab LKTI, mengatakan, Dies Natalis ini menjadi lebih bermakna dengan adanya ajang LKTI yang penuh antusiasme mahasiswa.
"Dies Natalis kali ini tidak hanya menjadi momentum refleksi perjalanan institusi kita, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bahwa UIN Raden Intan Lampung adalah tempat tumbuhnya generasi intelektual yang inovatif dan kreatif. Dalam hal ini, kampus kita sangat mendukung segala bentuk partisipasi mahasiswa, khususnya dalam bidang inovasi karya ilmiah, sebagai wujud nyata kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.
Prof. Yuberti juga menjelaskan, antusiasme mahasiswa UIN RIL sangat luar biasa.
"Sebanyak 166 paper telah lolos seleksi administrasi. Selanjutnya, disaring menjadi 39 karya yang lolos abstrak, kemudian 15 karya yang masuk tahap full paper dipresentasikan pada Grand Final, hingga akhirnya terpilih enam besar," tambahnya.
Setelah setiap finalis memaparkan karya mereka, para juri memberikan arahan dan masukan untuk meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa.
Dewan juri yang dikomandoi oleh Prof Dr Hj Yuberti MPd yang juga selaku Kepala Pusat Penelitian LP2M, bersama Antomi Saregar MPd MSi, Dr M Afif Amrulloh MPdI, Damanhuri MPd, Dr Abd Rahman Hamid, Dr Hj Suslina MAg, dan Dr Edi Susilo MHI, akhirnya memilih enam karya terbaik untuk menjadi juara sebagai pemenang, terdiri dari Juara 1, 2, dan 3 serta Harapan 1, 2, dan 3.
“UIN Raden Intan sangat bangga dengan antusiasme para peserta yang telah berpartisipasi dalam ajang ini. Semangat kalian adalah bukti bahwa UIN Raden Intan Lampung bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang berkarya dan berinovasi. Kalian adalah calon pemimpin dan inovator masa depan yang akan membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara,” tutup Prof Yuberti.(**)
Berikut adalah daftar pemenang Grand Final LKTI Raden Intan Fair 2024:
Juara 1: Deni Prastya Budi, Yelcha Mardha Tillah, dan Ariski Surahman
Perancangan Aplikasi KENUI Mosque Berbasis UI/UX sebagai Optimalisasi Informasi dan Kegiatan di Masjid Safinatul 'Ulum
Juara 2: Rizki Muhamad Sidiq, M Rizki Pratama, dan Siti Sarah
IoT Smart Monitoring: Sistem Pemantauan Kualitas Limbah Air Wudhu Masjid untuk Pengelolaan Air Bersih Berkelanjutan
Juara 3: Rahmat Andika, Sastia Pratiwi, dan Yunita Dwi Novianti
Maqo Qibla: Inovasi Sistem Stabilisasi Arah Kiblat Otomatis Berbasis Fiqih dengan GPS dan Sensor Kompas untuk Shalat di Kapal Laut
Harapan 1: Zidny Manaasika, Asti Aulia Sari, dan Siti Nur Ayu
VR-Universe: Observatorium Virtual untuk Menumbuhkan Partisipasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika di Era Society 5.0
Harapan 2: Okta Angelia Putri, Fahrizal Sahdan, dan Febrian Afrida
Berozer: Inovasi Limbah Kulit Bengkuang (Pachyrhizus erosus [L.] Urb.) dan Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala [Lam.] de Wit) sebagai Liquid Biofertilizer untuk Mendukung Sustainable Development Goals 2030
Harapan 3: Riski Saputra, Ayu Puji Lestari, dan Hertina Sahara
Perspektif Maslahah Mulghah Al-Thufi terhadap Implikasi Pembatasan Hak Perempuan pada Posisi Kepemimpinan akibat Stereotip Gender
Editor: Agus Setyawan