MOMENTUM, Bandarlampung--Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Golkar Lampung, Adies Kadir selama dua hari berada di Lampung untuk konsolidasi. Salah satu agendanya, bertemu dengan pengurus Golkar kabupaten/kota se-Lampung.
Adies Kadir yang menjabat Wakil Ketua DPR RI, tiba di Bandara Raden Inten Branti, Lampung Selatan, pada Jumat 27 Desember 2024.
Wakil Sekertaris DPD Golkar Lampung, Bambang Purwanto mengatakan, agenda Adies Kadir selama dua hari cukup padat. Antara lain, konsolidasi dan rapat akhir tahun 2024 yang merupakan agenda rutin Golkar Lampung setiap di penghujung tahun.
"Pak Adies Kadier akan bersilaturahmi, konsolidasi dengan temen-temen pengurus," kata Bambang.
Adies Kadir menjadi Plt Ketua Golkar Lampung, menggantikan Arinal Djunaidi yang mengundurkan diri yang kembali maju pilgub lewat PDI Perjuangan.
Sementara itu, dalam sebulan terakhir, sejumlah politisi senior masuk bursa calon Ketua DPD Partai Golkar Lampung. Antara lain, Ismet Roni (sekertaris Golkar/wakil ketua DPRD Provinsi Lampung), dan tiga anggota DPR RI: Aprozi Alam, Hanan A. Rozak, dan Rycko Menoza. Juga, ada nama lagi yang diam-diam menyusun kekuatan dan lobi ke DPP. Yaitu, Abi Hasan Muan.
Ismet Roni, dalam berbagai kesempatan menyampaikan kesungguhannya untuk maju. "Golkar adalah partai besar sehingga semua kader punya kesempatan, sebagai calon ketua," kata Ismet Roni.
Kemudian, Aprozi Alam bahkan sudah menyiapkan ide gagasan pembaharuan jika terpilih sebagai ketua Golkar Lampung.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu, menuturkan ke depan Golkar perlu melakukan terobosan. Golkar harus solid, mengawal pemerintahan Prabowo - Gibran. Tugas kader menggerakkan semua organisasi sampai ketingkat desa. "Golkar harus menjadi rumah besar bagi kader, tampil modern dan profesional," kata Aprozi beberapa waktu lalu.
Sementara, Riza Mirhadi, tokoh senior Golkar menilai, dinamika politik menjelang peralihan pimpinan Golkar, memang mulai menghangat.
Isu calon ketua, menurut Riza, wajar menjadi ramai bahas. Pasalnya, kader sedang bersemangat dan menginginkan perubahan di Golkar.
"Intinya, kader ngak mau salah pilih pemimpin. Musdalub inilah ajang untuk menentukan pilihan terbaik," kata Riza. (**)
Editor: Muhammad Furqon