MOMENTUM, Balikbukit--Pemerintah Pekon Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menyebut hanya Inspektorat yang dapat menyatakan kegiatan fisik jalan rabat beton di Pemangku Limaukunci bermasalah.
Hal itu dikatakan Peratin/Kepala Pekon Padangcahya, Muzarni Makruf saat ditemui dibalai pekon setempat, Selasa 11 Maret 2025.
Meski diketahui jalan yang menelan DD sebesar Rp215 juta lebih tahun 2024, kini kondisinya terdapat banyak retakan meski baru seumur jagung.
Muzarni mengatakan tidak masalah dengan adanya keluhan dari masyarakat setempat. Menurutnya, pembangunan tersebut sudah sesuai dengan apa yang direncanakan.
"Pembangunan itu sesuai dengan perencanaan dan usulan dari masyarakat untuk adanya pembangunan disana. Kami sudah realisasikan pembangunannya," katanya.
Mengenai terdapatnya retakan di bahu jalan meski baru seumur jagung pengerjaannya, Muzarni menyebut terdapat beberapa faktor dalam terjadinya kerusakan itu. Salah satunya alam dan ulah masyarakat itu sendiri.
"Kita tau lokasinya susah untuk diakses, untuk suplai matrian saja harus menggunakan orang yang bernyali untuk mengantarkan material kesana. Dan juga faktor alam karena tanah yang belum padat, apa lagi ditempat Maluwi (salah satu warga) itu, selain itu masyarakat juga sudah dihimbau jalan untuk tidak dilalui dahulu sebelum 21 hari tetapi banyak yang sudah melawatinya dengan berbagai alasan ini itu," kata Muzarni.
Mengenai penggunaan material, Muzarni juga mengatakan seluruhnya sudah sesuai dengan apa yang direncanakan sejak awal. Baik dalam takaran material pasir, batu split dan semen.
Meski demikian, pihaknya enggan menyebutkan secara gamblang mengenai teknis dari pengerjaan tersebut. Pihaknya, kembali menyebut bahwa kegiatan telah sesuai dengan apa yang direncanakan dan mengenai teknis membantalkan kepada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang mengtahui secara rinci.
"Sudah sesuai dan terlaksana dengan baik. Kemarin menggunakan adukan setengah sak semen karena ada kendala molen (alat pengaduk semen) yang sompel, sehingga kita kurangi takarannya karena kalau full dapat berbahaya, molen dapat melontarkan sendiri karena ada yang sompel," ucapnya.
Menganai izin atau kordinasi dengan pemkab karena pembangunan berada dijalan dengan setatus jalan milik kabupaten, Muzarni enggan berbicara banyak. Menurutnya, pihak pekon sudah berulangkali mengajukan pembangunan ke pemkab setiap kegiatan musren namum tidak ada realisasi sehingga pihak pekon berinisiatif untuk melakukan pembangunan itu.
Muzarni menyebut bila dikemudian hari ditemukan kerusakan akan diperbaiki oleh pihak pekon. Salah satunya dengan menambal kembali bagian yang rusak dengan adukan semen.
"Itu belum serah terima, belum dicek oleh Inspektorat jadi belum bisa dikatakan bermasalah. Mereka yang dapat menentukan bermasalah atau tidaknya. Nanti kita perbaiki bila ada kerusakan," katanya.
Keluhan akan buruknya kualitas jalan rabat beton di Pemangku Limau Kunci sempat dilantarkan oleh salah satu warga, Maluwi yang tidak puas dengan hasil dari pembangunan itu. Pasalnya, pembangunan yang masih hitungan hari kini telah dipenuhi dengan retakan disepanjang jalannya.
Sehingga, Maluwi mengiginkan pihak-pihak terkait khususnya Inspektorat Lambar segera turun untuk melakukan peninjauan ke lokasi.
"Liat sendiri jalan itu, sudah banyak yang retak. Minta aparat terkait untuk mengeceknya. Inspektorat segera turun," ucapnya. (**)
Editor: Muhammad Furqon