Aksi Lampung Bersama Palestina Diundur Jadi 19 April

img
Yasir. Foto. Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung — Aksi damai Lampung Bersama Palestina diundur. Semula direncanakan pada 18 April menjadi 19 April 2025. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Kristiani yang sedang menjalani rangkaian perayaan keagamaan.

Keputusan ini diambil bukan semata demi teknis, melainkan juga sebagai wujud komitmen penyelenggara untuk merangkul seluruh elemen masyarakat, lintas agama, budaya, dan organisasi. Sebab, perjuangan membela kemanusiaan bukan milik satu golongan, melainkan tugas bersama seluruh umat manusia.

Aksi ini digagas sebagai respons atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza, Palestina, di mana lebih dari 51 ribu jiwa telah tewas, termasuk 20 ribu di antaranya adalah anak-anak, akibat agresi militer yang dilakukan oleh Zionis Israel dengan dukungan Amerika Serikat.

Salah satu inisiator aksi, Yasir, menegaskan bahwa penderitaan rakyat Palestina tidak bisa hanya dilihat sebagai isu keagamaan, tetapi sebagai krisis kemanusiaan yang mendesak untuk disikapi bersama.

 “Agama apapun seharusnya mengutuk tindakan tidak manusiawi ini. Bahkan di negara-negara Barat yang mayoritas masyarakatnya bukan Muslim, mereka justru terdepan dalam aksi-aksi kemanusiaan,” ungkap Yasir dalam rilisnya, Sabtu 12 April 2025.

Ia juga menggambarkan situasi memilukan di Gaza—anak-anak yang tubuhnya hancur, ibu hamil yang tewas akibat serangan udara, dan kelaparan parah akibat blokade total.

“Cukup menjadi manusia untuk peduli. Bahkan hewan pun punya rasa iba terhadap mangsanya. Apakah kita akan terus diam melihat 20 ribu anak-anak dibantai, tubuh mereka hancur, dan wajah-wajah kecil itu hilang karena bom?” ucapnya.

Aksi Lampung Bersama Palestina Jilid III akan dilaksanakan pukul 13.00 WIB, dengan titik kumpul di depan Masjid Taqwa  Bandarlampung. Aksi ini terbuka untuk semua kalangan, tanpa memandang agama, organisasi, profesi, ataupun latar belakang.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Lampung—umat beragama apapun, ormas manapun, mahasiswa, budayawan, pelajar, masyarakat umum—untuk hadir dan menyuarakan satu suara bersama: suara kemanusiaan,” kata Yasir.

Di akhir penyampaiannya, Yasir menyampaikan permohonan maaf atas perubahan jadwal, serta menegaskan bahwa keputusan ini justru memperkuat semangat aksi sebagai ruang persatuan lintas iman dan lintas kepedulian.

"Tujuan utama aksi ini adalah menyatukan hati dan langkah, demi nilai-nilai kemanusiaan yang universal,” katanya. (**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos