MOMENTUM, Jakarta--Panggung Anugerah Duta Bahasa Tingkat Nasional di Hotel Aston Kartika, Jakarta, Jumat (12/9/25) itu gemerlap dengan sound system menggelegar. Namun, 'horegnya' tak sekuat degup dada Andi Firmansyah saat anaknya, Putri Ayu Lestari disebut oleh master of ceremony pada ajang Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional tahun 2005. Tak kurang, Sri Ismiati, sang istri yang duduk disampingnya menghambur memeluk karyawan PTPN I Regional 7 itu. Pasangan yang tinggal di Bandarlampung itu meluapkan rasa syukurnya dengan mengucap: "Alhamdulillah..."
Putri Ayu Lestari, mahasiswa FISIP Jurusan Komunikasi Universitas Lampung yang biasa disapa Puyu itu bersama M. Azka Lilam Putra, pasangan dalam kompetisi itu, meraih juara harapan 1 alias peringkat ke 7 nasional. Di posisi tiga besar ada Komang Astama Wiguna dan I Gusti Ayu Chintya Pradnyandewi (Bali, juara 1); Akhdan Muhammad Zahran Wibisono dan Nursan'ah Almasta Gohan (Jawa Timur, Juara 2); dan Dimas Cahya Ramadhan dan Shabrina Yasmin (DKI Jakarta, juara 3).
Perjalanan Putri Ayu Lestari hingga tampil di pentas yang digelar Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa itu bukan seperti menang undian. Anak kedua dari tiga bersaudara keluarga Andi Firmansyah dan Sri Ismiati itu berjibaku dari level paling dasar. Yakni, seleksi tingkat Kota Bandar Lampung, tingkat Provinsi Lampung, hingga menjadi duta Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai untuk dikirim ke Jakarta di kompetisi nasional.
Pemilihan Duta Bahasa dirancang dengan konsep berpasangan, putra dan putri. Tim dari Lampung yang diwakili M. Azka Lilam Putra dan Putri Ayu Lestari menamakan diri sebagai Tim Azura. Serangkaian sesi penjurian dilakukan tim penilai yang terdiri dari para profesional independen dengan beberapa latar belakang.
Pada Malam Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2025 itu, Puyu dan Azka mengenakan busana Lampung dasar putih dipadu kain tapis kombinasi merah-emas dan mahkota kopiah emas (pria) dan siger (putri) yang terlihat glamour. Piala, piagam, dan plakat hadiah uang tunai diserahkan Istri Wakil Menteri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nurul Mazidah Fazar Riza Ulhag. Hadir pada acara itu, Wamendikdasmen, Prof. Atip Latipulhayat, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, dan belasan pejabat utama lain, termasuk Kepala Balai Bahasa Provinsi Lampung, Halimi Hadibrata.
Fajar Riza Ulhaq pada sambutannya menyampaikan selamat para juara dan kepada para duta bahasa yang telah mewakili provinsi mengikuti aja ini. Ia mengaku mencermati proses seleksi dari awal dengan penuh perhatian dan sekaligus bangga karena semua duta bahasa dapat merespentasikan, mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran masing-masing dengan diksi dan kata-kata tertata baik.
"Bahasa itu representasi peradaban suata bangsa, tetapi peradaban bangsa itu sendiri," kata Fajar.
Ia menambahkan, kepada para duta bahasa harus berjalan berlandaskan Trigatra Bangun Bahasa. Yakni, utamakan bahasa Indonesia, kedua gunakan bahasa daerah, dan ketiga kuasai bahasa asing.
Usai menerima penghargaan, Putri Ayu Lestari mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan serta terima kasihnya kepada kedua orang tua. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Balai Bahasa Provinsi Lampung dan semua pihak yang berkontribusi sehingga dia bisa sampai pada pencapaian ini.
"Ya, alhamdulillah syukur kepada Allah SWT. Terima kasih kepada semua orang, terutama orang tua saya yang mendukung sehingga saya sampai di sini. Ini menjadi tambahan energi saya untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggai lagi. Terima kasih semuanya," kata dia.
Tak kurang, Andi Firmansyah, ayahanda Puyu juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengaku memberi kebebasan kepada anaknya untuk mengeksplorasi semua bidang ilmu, baik di area formal maupun di organisasi untuk mengembangkan diri dan merasakan atmosfer dinamika dunia yang sesungguhnya.
"Terima kasih kepada semua pihak. Saya bersyukur anak saya bisa berkontribusi di bidang ini. Saya memberi kebebasan dan mendorong dia untuk mengeksplorasi diri dengan aktif berorganisasi supaya tahu denyut nadi dunia nyata," kata dia.
Pencapaian yang diraih Puyu juga mendapat komentar dari Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas. Dia mengatakan turut bangga atas pencapaian Puyu. "Kami di PTPN I sangat bangga dengan prestasi Putri Ayu Lestari, anak dari Pak Andi, karyawan PTPN I Regional 7 yang kebetulan saat ini sedang bertugas di HO (head office, Jakarta) Ini adalah kabar gembira yang membuktikan bahwa sumber daya manusia unggul lahir dari keluarga besar PTPN I," ujar Teddy, Sabtu (13/9/25).
Teddy juga menambahkan bahwa PTPN I secara kontinu berkomitmen untuk mendukung dan mengapresiasi setiap prestasi yang diraih oleh putra-putri karyawan, baik di bidang olahraga, seni, budaya, maupun akademis.
"Prestasi Puyu ini menambah daftar panjang pencapaian anak-anak karyawan kami. Kami percaya, dengan dukungan penuh dari perusahaan, mereka akan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. PTPN I tidak hanya berfokus pada kinerja perusahaan, tetapi juga pada pengembangan potensi individu di seluruh keluarga besar kami," Teddy.
Tak hanya Teddy, Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun juga turut memberi semangat. Tuhu mengatakan, pencapaian Puyu merupakan bukti nyata bahwa semangat juang dan talenta gemilang tumbuh subur di lingkungan karyawan PTPN I Regional 7.
"Terima kasih Putri Ayu, anak Pak Andi. Pencapaian ini tidak hanya mengharumkan namamu, keluargamu, tetapi juga menjadi kebanggaan PTPN I Regional 7. Hal ini semakin memperkuat keyakinan kami bahwa investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, termasuk dukungan terhadap potensi anak-anak karyawan, adalah langkah yang sangat penting," kata dia. (*)
Editor: Muhammad Furqon