Harianmomentum.com - Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)  untuk Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) tak kunjung tersalurkan. 

Sejumlah pengurus LKM Bandarlampung menjerit dan menduga pemicu tidak tersalurkannya anggaran tersebut, karena ada permainan oleh segelintir oknum di lingkungan pemerintah setempat. 

Seperti yang dikutip oleh @Gunawan Handoko melalui status yang dipaparkan via jejaring sosial Faceebok. Dia mengaku sejak 2015 sampai 2018, penyaluran BLM mangkrak. 

Berdasarkan pengakuan pemilik akun @Gunawan Handoko, pada tanggal (5/10/2015) seluruh pengurus LKM telah menandatangani dokumen kuitansi pembayaran.

Namun, penandatanganan ini tak sejalan dengan realisasinya.  Hingga pemberitaan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung belum menyalurkan dana BLM sejak 2015. 

Mangkraknya penyaluran BLM, ada opini publik yang menyebut, "Kemanakah anggaran Rp5 miliar yang diperuntukan untuk seluruh LKM?"

Curhatan @Gunawan Handoko di jejaring sosial,  membuat pemilik akun @Mahalli AS menyibir mangkranya penyaluran BLM tidak sejalan dengan ucapan salah satu Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Herman HN waktu lalu menyubut akan memperdayakan LKM melalui BLM.

Sementara, saat dikonfrimasi mengenai permasalahan itu, Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Trisno Andreas memilih untum tidak berkomentar dengan alasan mewanti-wanti dapat memperkeruh persoalan. (aji)